Sepenggal Cerita Pasca G 30 S di Cianjur, Eks PKI Ditangkap-Kerja Paksa

Sepenggal Cerita Pasca G 30 S di Cianjur, Eks PKI Ditangkap-Kerja Paksa

Ismet Selamet - detikNews
Kamis, 30 Sep 2021 14:48 WIB
Lokasi diduga camp konsentrasi penangkapan eks PKI di Cianjur pasca G30 S
Lokasi diduga camp konsentrasi penangkapan eks PKI di Cianjur pasca G30 S (Foto: Ismet Selamet)
Cianjur -

Meski sudah 56 tahun berlalu, 30 September 1965 atau yang lebih dikenal G 30 S PKI masih menyisakan sejarah kelam dan berdarah. Kejadian pasca Gerakan itu pun tidak luput dari perhatian.

Pencidukan, penangkapan, hingga pengganyangan terjadi di berbagai daerah, tidak terkecuali di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pengamat Sejarah Cianjur Hendi Jo, mengungkapkan tiga hari setelah G 30 S PKI, militer langsung melakukan pergerakan untuk menangkap mereka yang diduga tergabung salam PKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai dari pimpinan PKI di tingkat daerah, anggota, hingga mereka yang 'ditulis tonggong' (dicatut), semuanya ditangkap," ujar Hendi jo, Kamis (30/9/2021).

Berbeda dengan kawan-kawan separtai mereka di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, nasib eks anggota PKI di Jawa Barat memang 'sedikit beruntung'. Mereka memang tidak dibantai, namun hanya 'diamankan' sesuai instruksi Mayor Jenderal Ibrahim Adjie, Panglima Kodam VI Siliwangi saat itu.

ADVERTISEMENT

Begitu juga di Cianjur, mereka yang ditangkap diamankan di sejumlah camp dan akhirnya disatukan di camp konsentrasi bekas bangunan pabrik di kawasan Jalan Ir H Juanda Pandembong Desa Limbangan Sari Kecamatan Cianjur.

"Ada sekitar 1.500 orang yang diamankan di camp konsentrasi Panembong," tuturnya.

Namun tahanan politik tersebut nyatanya tidak sebatas 'diamankan', setelah beberapa lama mendekam di camp konsentrasi, mereka kemudian dibawa dan diperkerjakan secara paksa untuk menggarap lahan pertanian di kawasan Sarongge Desa Ciputri Kecamatan Pacet.

"Jadi setelah di camp konsentrasi tersebut, mereka dibawa ke Sarongge dan menjalani kerja paksa di sana. Kerja paksa nya berupa menanam sayuran," ucap dia.

Tak berhenti di situ, sekitar tahun 70-an, mereka kemudian dikirim ke berbagai penjara dan ditahan sebagai tahanan politik. Pada akhirnya sebagian besar dibebaskan.

"Dibebaskan setelah disoroti dunia. Dan setelah dibebaskan banyak yang kembali ke Sarongge tempat mereka kerja paksa, dan hanya sebagian kecil yang kembali ke rumahnya," ucap dia.

Hendi menambahkan sebagian besar keturunan eks PKI dan mereka yang ditahan saat ini sudah berbaur dengan masyarakat dan sedikit-demi sedikit melupakan sejarah kelam tersebut.

"Mereka (keturunannya) berkehidupan normal, mereka berusaha melupakan sejarah tersebut dan menolak untuk membahasnya jika ada yang menanyakan seputar kejadian yang dialami orang tua mereka," ucap dia.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads