Bupati Pandeglang Irna Narulita rela hujan-hujanan demi mengecek drainase yang kerap tak berfungsi laik. Selain itu, dua Ormas yang berseteru dan menelan satu korban jiwa di Cianjur akhirnya berdamai. Sejumlah peristiwa menarik lainnya tersaji dalam Jabar Banten hari ini, 29 September 2021 berikut rangkumannya:
Jadi Saksi Sidang Korupsi Aa Umbara, Alda Changcuters Dicecar soal Sembako
Gitaris 'The Changcuters', Arlanda Ghazali Langitan atau Alda, menjadi saksi kasus dugaan korupsi pengadaan barang COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Alda dicecar soal pengadaan sembako.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alda diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa Andri Wibawa di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (29/9/2021). Dalam kesaksiannya, Alda menceritakan awal mula terlibat dalam pusaran kasus itu.
"Diminta ibu mertua karena bergerak di pengadaan sembako," ucap Alda saat ditanya jaksa KPK soal awal keterlibatan di proyek bansos tersebut.
Dia mengaku awalnya tidak mengenal secara langsung dengan Andri Wibawa. Namun di suatu waktu, kata dia, Andri pernah datang ke gudang sembako di Cimareme dan dia dikenalkan dengan Andri oleh Hardi.
Hardi pernah datang ke ibu mertua Alda untuk menanyakan soal barang untuk bansos salah satunya beras. "Jadi Hardi datang ke ibu mertua minta contoh beras untuk pengadaan bansos COVID-19. Dan setelah deal, baru ke saya," kata Alda.
Jaksa kemudian menanyakan barang apa saja yang dibeli Andri di toko grosir ibu mertua Alda. Dia menuturkan selain beras ada bahan pokok lainnya berupa teh celup minyak sayur hingga susu kaleng.
"Rp 2,5 M beras dan minyak sayur Rp 700 juta, susu kaleng Rp 224 juta lebih," ujar Alda.
Alda juga menyebut bila Andri masih mengutang ke keluarganya. Pinjaman Andri ke ibu mertua Alda sebesar Rp 640 juta.
Alda menyebut dalam perkara ini dia diminta ibu mertuanya untuk melakukan koordinasi pengadaan sembako untuk bansos di KBB. Kebetulan, mertua Alda memiliki usaha grosir sembako.
"Itu juga peminjaman langsung ke ibu. Sampai sekarang belum dikembalikan," ucap Alda.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan KPK juga memeriksa tiga saksi lainnya dalam kasus ini. Ketiga saksi itu adalah pihak swasta bernama Oktavianus, Risal Faisal, dan Dikki Harun Andika.
"Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan dugaan adanya pemberian sejumlah uang kepada tersangka AUM dari berbagai pihak karena ikut melaksanakan pengadaanbansospandemiCOVID-19 padaDinsos Pemkab Bandung Barat tahun 2020," kata Ali, kepada wartawan, Sabtu (26/6).
Dua Ormas di Cianjur yang Bentrok Berdamai
Pasca bentrokan maut di perbatasan Cianjur-Sukabumi, sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Cianjur melakukan deklarasi damai.
Deklarasi damai tersebut digelar di Mapolres Cianjur dengan disaksikan Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda). Para pimpinan Ormas pun menandatangani kesepakatan untuk berdamai dan menjaga kondusifitas di Tatar Santri.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan para pimpinan Ormas diminta untuk menjaga anggotanya agar tidak lagi berseteru, terlebih tersulut isu dari luar daerah.Doni juga meminta semua pihak bersatu dan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk memajukan Cianjur.
"Disaksikan Forkopimda, semua Ormas di Cianjur sepakat untuk bersatu menghilangkan perbedaan untuk kemajuan Cianjur. Tidak ada lagi konflik, apalagi yang dipicu isu di luar daerah," kata dia, Rabu (29/9/2021).
Doni juga memastikan proses hukum akibat bentrokan di perbatasan Cianjur-Sukabumi beberapa hari lalu akan berlanjut. Bahkan saat ini sudah diamankan lima tersangka dan polisi juga tengah mengejar dua tersangka lainnya.
"Kita terus proses secara hukum kasus bentrokan yang mengakibatkan korban jiwa. Bahkan perkara korban luka pun kita proses di tingkat polsek," tuturnya.Sementara itu, Dankoti MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Cianjur Rahmat Lemos, mengatakan akan mendukung Forkopimda untuk menjaga kondusifitas Cianjur.
Pihaknya juga menyerahkan proses hukum kasus meninggalnya salah seorang anggota PP dalam bentrokan maut tersebut ke pihak kepolisian.
"Kita percayakan pada polisi terkait kasus kemarin, kita juga sekapat dengan semua pihak untuk jaga kondusifitas Cianjur," ucap dia.
Senada Ketua Himpunan Wargi Cianjur (HWC) Raden Sulaeman, mengatakan sebagai warga Cianjur yang dikenal dengan karakter yang agamis, diharapkan tidak ada lagi konflik yang memicu keresahan masyarakat.
"Kita semua ini sama, wargaCianjur dan tinggal diCianjur. Sudah seharusnya kita menjaga keamanan dankondusifitasCianjur kita semua sepakat untuk tidak ada lagi konflik, sepakat juga untuk bersama-sama membangunCianjur ke depan,"pungkasnya.
Ma'ruf Amin Acungi Jempol Urban Farming di Bandung
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke lokasi urban farming atau buruan sehat alami ekonomis (SAE) di RW 3 dan RW 4, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Pantauan detikcom, Rabu (29/9/2021) orang nomor dua di Indonesia ini datang ke lokasi buruan SAE Pajajaran sekitar Pukul 08.00 WIB, didampingi Mendagri Tito Karnavian, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Bandung Oded Bandung dan Camat Cicendo Bira Gumbira.
Dengan pengawalan ketat, Ma'ruf langsung berjalan ke lokasi buruan SAE Pajajaran yang berdiri di atas aliran Sungai Cilimus, Cicendo, Bandung.Buruan SAE yang ada di atas aliran Sungai Cilimus ini memiliki panjang sekitar 48 meter.
Ma'ruf melihat tanaman hias yang berjejer di pintu masuk buruan SAE Pajajaran.
Setelah itu, Ma'ruf melihat sayuran hidroponik yang berjejer rapih diinstalasi pipa plastik yang dibuat secara swadaya oleh warga sekitar.
Ma'ruf juga melihat kolam ikan nila dan ikan lele. Keberadaan urban farming di buruan SAE Pajajaran ini diaspresiasi oleh Ma'ruf.
"Bagus," kata Ma'ruf mengacungkan jempol kepada Wali Kota Bandung Oded M DanialKunjungan Ma'ruf ke buruan SAE Pajajaran tidak lama, hanya sekitar 10 menit.
Menutupi kunjungannya, Ma'ruf langsung berfoto di jembatan sungai dan setelah itu langsung meninggalkan lokasi acara sambil melambaikan tangan kepada warga.
Sekedar diketahui, buruan SAE merupakan program unggulan Wali Kota Bandung dalam mewujudkan masyarakat mandiri pangan.
Pengurus Buruan SAE Rusdiana mengatakan, kesempatan yang langka buruan SAE Pajajaran bisa dikunjungi Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Alhamdulilah, uji kesempatan yang langka yang dialami urban farming di Kota Bandung. Wilayah kami mendapatkan kesempatan dikunjungi wakil presiden mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk pegiat urban farming lainnya dan semangat menanam," ujar Rusdiana.
"Beliau tadi lihat strawberry, sayuran sama kolam ikan," tambahnya.
Rusdiana juga menyebut, aspirasi diberikan langsung oleh Mar'ruf Amin, karena petani merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulia.
"Alhamdulillah beliau sangat mengapresiasi karena petani itu merupakan pekerjaan mulia,"pungkasnya.
Kemiskinan di Bandung dan 4 Daerah Lainnya di Jabar Disorot
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan target pemerintah pusat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang berada di Jawa Barat. Seperti diketahui, ada lima kabupaten yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi di Jabar yakni Kabupaten Karawang, Indramayu, Cianjur, Kuningan dan Bandung.
"Khusus di Jawa Barat ada lima kabupaten yang jadi target untuk dikeroyok ramai-ramai yaitu Karawang, Indramayu, Cianur, Kuningan dan Kabupaten Bandung. Yang kalau di total ada 480 ribu masyarakat yang masuk kelompok miskin ekstrem," ujar Tito di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/9/2021).
Sebagai informasi, dari lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang menjadi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem tahun ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 460.327 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 107.560 rumah tangga.
Jumlah tersebut terdiri dari Kabupaten Cianjur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 90.480 jiwa; Kabupaten Bandung dengan tingkat kemiskinan ekstrem 2,46 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 93.480 jiwa; Kabupaten Kuningan dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,36 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 69.090 jiwa.
Kemudian Kabupaten Indramayu dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,15 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.690 jiwa; serta Kabupaten Karawang dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4,51 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.780 jiwa.
"Khusus di Jabar ada lima kokab yang jadi target untuk dikeroyok rame-rame. Yaitu, Karawang, Indramayu, Cianjur, Kuningan dan Kabupaten Bandung. Yang kalau ditotal ada 480 ribu masyarakat yang masuk kelompok miskin ekstrem. Ini akan kita kolaborasi prinsipnya sinergi kolaborasi intervensi," ujar Tito.
"Prinsip intervensi ini adalah program yang ada di pemerintah daerah disinergikan, kan adaOPD. Kemudiandikolaborasikan mengajak swasta yang kemudian intervensi dari provinsi dan pusat. Atas koordinasi Pak Wapres semua bergerak adaMensos, MenkoUMKM. Sekarang kita harus masuk data by name by address baik secara top down atau pendataan langsung di lapangan. Sehingga jelas dandikolaborasikan dengan program daerah baik bantuan jaring pengaman sosial maupun penguatan," ujarnya melanjutkan.
Bupati Irna Hujan-hujanan Cek Drainase
Hujan deras tak menyurutkan langkah Bupati Irna Narulita untuk mengecek saluran drainase di Pasar Badak, Pandeglang, Banten. Pasalnya, ia kerap mendapat keluhan dari warga di lokasi tersebut sering dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah Pandeglang.
Pantauan detikcom, Irna tiba di lokasi sekira pukul 14.00 WIB. Tadinya, kedatangan Irna hanya disambut gerimis hujan dan awan mendung.
Namun tak lama berselang, hujan deras turun setelah Irna mengecek beberapa lokasi saluran air yang berada di Pasar Badak Pandeglang.Rupanya, hujan deras tak membuat surut langkah Irna yang sedang mengecek saluran air di lokasi itu. Ia tetap melanjutkan pemantauannya hingga menjadi basah kuyup sembari ditemani para pejabat di lingkungan Pemkab Pandeglang.
Kepada wartawan, Irna mengatakan sebetulnya jalan di Pasar Badak Pandeglang merupakan wewenang Pemprov Banten. Sejak empat tahun lalu, ia sudah mengajukan usulan supaya drainase di lokasi itu segera diperbaiki, namun tak pernah mendapat respons dari gubernur.
"Ini sebetulnya jalan provinsi, tapi setiap kami usulkan (perbaikan drainase) tidak pernah ada tindak lanjut. Kami kepada pak gubernur dari empat tahun lalu meminta supaya bias direalisasikan, tapi mungkin kendalanya ada yang lebih urgent dan saya memaklumi itu," kata Irna, Rabu (29/9/2021).
Karena tak pernah mendapat respons, Irna lantas mengadukan permasalahan banjir di Pasar Badak Pandeglang itu ke Kementerian PUPR. Usulan ia pun langsung direspons dan rencananya drainase di pasar tersebut yang sering menyebabkan banjir akan diperbaiki pada awal tahun 2022.
"Apapun alasannya, kami koordinasi dengan pusat buat selesaikan ini. Insya Allah awal tahun kita buat tender dini untuk 1,4 kilometer jalan di sini, anggarannya mau dari APBD atau APBN pasti kami akan selesaikan," tegasnya.
Di sela-sela kegiatannya mengecek drainase, Irna juga mengingatkan para pedagang di Pasar Pandeglang untuk tetap menjaga kebersihan di sana. Soalnya, ia tak mau kondisi pasar menjadi kumuh dan malah mengganggu pengunjung yang datang.
"Tadi sudah diberi imbauan, pasar ini rumah para pedagang juga maka jangan buang sampah sembarangan nanti orang enggak ada yang mau datang karena jorok. Pasar ini memang mukanya Pandeglang, kalau jorok bahkan jadi kumuh saya juga yang ikut malu," pungkasnya.
Sembari menahan dinginnya guyuran hujan, Irna bercerita bahwa namanya sering diungkit warga di media sosial ketika jalan di Pasar Badak Pandeglang berubah menjadi genangan air.
Padahal menurutnya, jalan tersebut merupakan kewenangan Pemprov Banten yang seharusnya bisa menyelesaikan permasalahan banjir tersebut."Setiap banjir di pasar yang dibully pasti bupatinya, padahal kewenangan kita ada masing-masing tugasnya. Tapi buat saya itu enggak apa-apa," kata Irna.
Di tengah guyuran hujan deras, Irna pun meminta kepada warganya supaya bijak saat berkomentar di media sosial. Irna mengaku tidak anti terhadap kritik, namun ia berharap warga di wilayahnya juga bisa ikut membantu memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang.
"Untuk warganet, apalagi yang enggak tahu mekanisme dan permasalahannya seperti apa, jangan langsung memvonis saya. Karena kalau sudah tahu mekanismenya seperti ini anda juga akan malu. Sekarang saya minta semuanya bijak ketika di media sosial, kalau bisa bantu kami juga untuk menyelesaikan permasalahan termasuk tata kota di Pandeglang," ujarnya.
Usai mengecek beberapa saluran drainase, setengah jam kemudian Irna langsung menuju mobil pribadinya dan berangkat ke Pendopo Pandeglang. Meski berada di tengah guyuran hujan yang begitu deras, Irna tak pantang untuk menerjang air banjir yang saat itu mulai menggenangi wilayah Pasar Badak Pandeglang.