Ibu Korban KM Hentri yang Terbakar Minta Kejelasan Nasib Anaknya

Ibu Korban KM Hentri yang Terbakar Minta Kejelasan Nasib Anaknya

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 29 Sep 2021 19:06 WIB
Ibu korban kapal terbakar di perairan Maluku.
Foto: Ibu korban kapal terbakar di perairan Maluku (Istimewa).
Sukabumi -

Siti Aminah, ibu dari Indra salah satu korban terbakarnya KM Hentri GT 195 di Perairan Maluku Tenggara meluapkan kesedihan atas kematian anaknya dalam tayangan video. Video tersebut kemudian diunggah oleh Youtuber sekaligus pegiat sosial Kristiawan Saputra di kanal Youtube skp_indonesia miliknya.

Kristiawan yang juga merupakan founder Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) itu mengizinkan detikcom mengutip pernyataan Siti Aminah yang ia unggah.

Dalam tayangan video berdurasi 5 menit itu, Siti beberapakali meluapkan kesedihannya. Ia juga mengungkap cerita dari korban selamat yang telah dipulangkan soal nasib putranya yang terbakar di ruangan mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia sebelum berangkat bilang mau kerja untuk bahagiakan saya dan anaknya," ungkap Siti dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (29/9/2021).

"Saya dengar dia kecelakaan kerja sampai sekarang sudah mau 3 minggu dinyatakan hilang tapi kata (korban) yang hidup anak saya meninggal di dalam ruangan mesin karena dia bagian mesin di ruangan mesin enggak sempat keluar," ucap Siti.

ADVERTISEMENT

Siti juga mengaku belum menerima pernyataan resmi soal kondisi putranya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya dan berstatus hilang. Ia berharap ada pihak yang bertanggung jawab dan memberikan ketegasan soal kondisi putranya itu.

"Saya minta untuk yang bertanggung jawab dalam hal ini nasib anak saya itu bagaimana? Kasian anak saya dia juga punya anak, saya minta adalah yang basa-basi kepada keluarga, bagaimana nasibnya. Kalau memang anak saya meninggal di dalam kapal itu bagaimana nasib jasadnya," ujarnya.

Siti mengaku sempat melarang anaknya itu bekerja, namun karena kuatnya keinginan sang anak yang bercita-cita untuk membahagiakan keluarga. Siti akhirnya merelakan Indra untuk pergi bekerja. Siti sendiri diketahui bekerja sebagai ART di luar Pulau Jawa.

"Indra bilang biar saya enggak kerja terus biar bisa punya rumah, makanya dia pergi. Saya sudah tua, biar Indra yang kerja begitu dia bilangnya. Dia bersikeras mau bahagiakan keluarga makanya saya izinkan," ucap Siti.

"Saya ingin kabar sebenarnya, kata orang yang selamat anak saya jadi korban di dalam kapal. Seolah-olah ditutupi cari informasi dipersulit astaghfirullahadzim," sambung Siti.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Kristiawan Saputra, Founder SKP mengatakan ada sejumlah kejanggalan dalam peristiwa terbakarnya KM Hentri. Kristiawan yang juga berpengalaman karena pernah melaut itu mempertanyakan proses rekrutmen, kondisi kapal, hingga keahlian para pekerja di KM Hentri.

"Hasil penelusuran, saya dapat informasi kalau ada pekerja di bawah umur yang bekerja di kapal itu. Ditambah bagaimana soal keahlian mereka yang berstatus sebagai pekerja, kemudian soal BPJS tenaga kerjanya bagaimana. Saya sudah menghubungi kontak pemilik kapal itu katanya BPJS ada, saya juga meminta buktinya ternyata tidak ada," ujar Kristiawan.

(sya/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads