Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi program urban farming atau buruan sehat alami ekonomis (SAE) di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Lokasi buruan sae ini berada di atas aliran Sungai Cilimus sepanjang 48 meter. Beragam tanaman hias, tanaman obat, sayur hingga buah dalam pot di tanam di lokasi buruan SAE tersebut. Selain itu, masih di lokasi sama warga juga membudidayakan ikan nila dan ikan lele.
Seluruh hasil panen di lokasi buruan SAE ini diberikan untuk warga guna memenuhi kebutuhan pangan yang sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang mengelola warga, jadi manfaatnya untuk warga. Kalau ada yang perlu sayuran tinggal ambil, tidak perlu bayar," kata salah satu pengurus buruan SAE Pajajaran Kusdiana, Rabu (29/9/2021).
"Ada juga tanaman obat, sambiloto, mint, diruju dan lainnya," tambahnya.
Tak hanya di lokasi tersebut, urban farming di Kelurahan Pajajaran juga dilakukan di RW lainnya.
"Total area yang ditanam urban farming ini kurang lebih 400 meter, kalau di sini 48 meter. Awal berdiri urban farming di sini tahun 2014," ungkapnya.
Kusdiana menyebut, selain bisa memberikan pasokan pangan yang sehat bagi warga, adanya program urban farming ini memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kebiasaan warga dalam menjaga lingkungan.
"Dengan ada urban farming di atas sungai, karena di atasnya tanaman jadi bau di sungai ini tidak tercium lagi," ujarnya.
"Warga jadi sadar lingkungan tidak buang sampah ke sungai, di sini juga tidak terpengaruh dengan mahalnya harga sayuran cabai karena kita menanam," tambahnya.
Pada kunjungan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pihaknya mendapatkan pesan agar tetap giat dalam menjalankan program urban farming ini.
"Tetap giat menanam untuk kelangsungan swasembada pangan mandiri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gingin Ginandjar mengatakan, pihaknya mengaku bersyukur buruan SAE Pajajaran dikunjungi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Kita bersyukur salah satu buruan SAE di Kota Bandung yakni buruan SAE Pajajaran mendapat kunjungan dari Wapres. Ini sebagai salah satu bukti bahwa pemerintah pusat menilai jika buruan SAE sudah menjadi bagian ketahanan pangan dan menjadi pemberdayaan pemberdayaan warga," kata Gingin.
Pihaknya berharap, dengan adanya kunjungan ini dapat memberikan motivasi kepada warga Kota Bandung lainnya.
"Mudah-mudahan ini menjadi semangat untuk warga Kota Bandung karena kita akan jadikan buruan SAE sebagai budaya warga Kota Bandung, Paling tidak setiap RW punya percontohan sendiri buruan SAE," tuturnya.
Selain itu, program buruan SAE ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak agar merata di 30 Kecamatan di Kota Bandung.
"Kreasi dan kreativitas warga Kota Bandung begitu tinggi tinggal intervensi dari pemerintah untuk lebih intens lagi melakukan pendampingan dan sosialisasi termasuk memberikan stimulan dan keterlibatan instansi atau komunitas lain karena ini harus kerja bareng," pungkasnya.
(wip/mud)