Ragam Mitos Makam Keramat Bupati Karawang Pertama

Unak Anik Jabar

Ragam Mitos Makam Keramat Bupati Karawang Pertama

Yuda Febrian Silitonga - detikNews
Selasa, 28 Sep 2021 08:28 WIB
Makam Bupati Pertama Karawang Raden Adipati Singaperbangsa
Foto: Makam Bupati Pertama Karawang Raden Adipati Singaperbangsa (Yuda Febrian Silitonga/detikcom).

4. Tidak Boleh Membangun Rumah Bertingkat

Untuk mitos ini, diakui juru kunci masih bertahan hingga saat ini, dan memiliki pesan bahwa membangun rumah tingkat menyimbolkan sebuah kesombongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di sekitaran Makam terkenal dan masih melekat yakni tidak boleh bangun rumah bertingkat, kecuali pesantren, kata para orang dulu katanya mitos ini merupakan pesan yang tersirat dari Singaperbangsa kepada masyarakat agar tidak boleh sombong," katanya.

5. Ayam Jago Peliharaan Singaperbangsa yang Banyak Diburu

ADVERTISEMENT

Satu lagi mitos yang berkembang adalah soal Ayam Jago Ciparage peliharaan dari Bupati Singaperbangsa yang sangat langka dan banyak diburu oleh pecinta tarung ayam jago, karena dinilai memiliki kekuatan saat beradu tarung.

"Dulu nama kampung yang saat ini jadi makam keramat Bupati Singaperbangsa merupakan 'Lembur Ciparage' dan Singaperbangsa memelihara ayam jago, kalau jenisnya itu seperti ayam jago jali, dan dikenal kuat dan tangguh saat beradu tarung," katanya.

Dari informasi yang didapat, kompleks Makam Keramat Raden Adipati Singaperbangsa ini masuk dalam cagar budaya Karawang, dengan luas 2 hektar lebih dengan memiliki fasilitas masjid, pendopo untuk kegiatan, lahan parkir, juga 7 makam, yakni makam utama Bupati Karawang Pertama R. Adipati Singaperbangsa, Bupati Kedua Raden Anom Wirasuta (Panatayuda 1), Bupati Ketiga Raden Jaya Negara (Panatayuda 2), Bupati Keempat Raden Marta Negara, Bupati Kelima Raden Moch Soleh, Bupati Keenam Raden A.A Singasari dan Bibi dari Adipati Raden Singaperbangsa ibu Siti Amsiyah.

Komplek makam ini dijaga oleh 3 juru kunci, selama 24 jam nonstop selama seminggu, dan pengunjung yang datang lebih banyak untuk berziarah.

"Kebanyakan untuk berziarah dan tawasulan, dulu itu pengunjung bisa sampai 300 atau 400 sehari tapi saat pandemi ini sehari tidak lebih dari 10 orang, pengunjung yang datang dari berbagai daerah bahkan berbagai agama juga datang, katanya dapat pesan suruh ke makam Singaperbangsa dan berdo'a," terangnya.

Di akhir wawancara ia berharap masyarakat bisa menjaga semangat perjuangan Singaperbangsa melawan penjajah, dan juga melestarikan makam ini dengan tidak mengkultuskannya.

"Saya berharap semangat Singaperbangsa ini bisa menjadi nilai inspirasi bagi masyarakat, dan menjaga kelestarian makamnya tanpa mengkultuskannya untuk mencari wangsit untuk mencari kekayaan, dan hal lainnya yang menimbulkan kemusyrikan," tandasnya.


(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads