PTM Digelar, Disdik Jabar Pastikan Tak Ada Klaster Sekolah

ADVERTISEMENT

PTM Digelar, Disdik Jabar Pastikan Tak Ada Klaster Sekolah

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 25 Sep 2021 17:14 WIB
Poster
Ilustrasi (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) Dedi Supandi memastikan tidak ada klaster COVID-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu, telah ia pastikan melalui jejaring dan pengawas di cabang-cabang dinas pendidikan daerah.

"Kita sudah cek, tidak ada satu pun klaster PTM. Akhirnya kita mencoba mengecek ke jejaring dari sumber yang ada, ternyata sumber itu dan diklik, juga tidak muncul datanya. Kita konfirmasi ke teman-teman di Pusdatin dan Kemdikbud, ternyata ada kesalahpahaman, miskomunikasi," ujar Dedi di SLBN A Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Dedi, klaster PTM yang dilaporkan itu lebih mengacu kepada siswa yang pernah terpapar COVID-19. "Jadi kita sampaikan ke publik, bahwa tidak ada klaster PTM dan mohon doanya tidak ada, dan kita doakan agar seluruh anak-anak di Jabar bisa melakukan dan mendapatkan hak belajar dan sehat," katanya.

Jika ada kasus paparan COVID-19 di sekolah, dia menjelaskan, sekolah akan langsung bertindak dengan segera dan melakukan penutupan sementara. Satgas akan melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.

"Kalau pun di satu titik terdapat kasus, itu tidak berdampak pada keseluruhan. Tetap di lokasi itu saja. Evaluasi kami di seluruh cabang dinas yang kita lakukan lewat pengawas dan seluruh cabang dinas laporannya alhamdulillah tidak ada klaster yang terpapar PTM," tutur Dedi.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan definisi klaster di sekolah itu perlu diluruskan. Ia mengatakan, bahwa laporan yang masuk ke dalam laman Kemdikbud itu merupakan laporan anak atau guru di sekolah yang terkena COVID-19.

"Belum tentu di sekolah, jadi definisi klaster itu kalau menyebar di satu titik, ini kan enggak. Jadi bisa sedang di rumahnya, bisa si guru itu sedang di mana saja, tapi karena profesinya guru dan si anaknya masuk kategori anak sekolah, maka itu ada definisi klaster," ujar Emil, sapaan Ridwan.

(yum/bbn)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT