Warga sekitar Bendungan Barugbug Karawang tak asing dengan mitos 'buaya putih'. Kisah buaya penunggu bendungan itu sejak lama menjadi urban legend di Desa Barugbug.
"Cerita 'buaya putih' penunggu Bendungan Barugbug ini sudah menjadi kisah turun temurun. Dulu itu sering ada yang kerasukan. Orang kerasukan itu mengaku penunggu bendungan dan meminta jangan mengotori tempat dengan berbuat mesum serta jangan berniat jahat," kata salah tokoh pemuda setempat, Deni Pranata, saat ditemui detikcom di Bendungan Barugbug, Rabu (22/9).
Namun kini, menurut Deni, kejadian warga kerasukan sudah jarang ditemukan. Wilayah Bendungan Barugbug pun sudah dijaga sekuriti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu sebelum ada penjaga yang selalu memantau bendungan, sering sekali kesurupan. Seringnya pemuda-pemudi yang tengah berduaan," kata Deni yang juga menjabat Presidium Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga.
![]() |
Deni bertahun-tahun tinggal di Desa Barugbug. Ia mengaku belum pernah melihat 'buaya putih' yang diceritakan orang tuanya.
"Saya sih belum melihat benar atau adanya 'buaya putih' di Bendungan Barugbug ini, yang memang muara dari Sungai Cilamaya dan Ciherang di Purwakarta," ucapnya.
Kendati begitu, kata dia, mitos sosok gaib berwujud 'buaya putih' itu perlu disikapi sisi positifnya. Cerita turun temurun ini pun jangan memunculkan kepercayaan berlebihan yang malah melunturkan nalar manusia.
"Karena mitos ini juga, pemuda-pemudi asli orang sini menjadi takut kalau berduaan di sekitar bendungan, kecuali orang luar yang tidak tahu mitosnya. Selain itu, warga tetap menjaga kebersihan di bendungan ini," ucap Deni.
![]() |
Simak juga 'Heboh Buaya Putih Muncul di Sungai Brantas Kediri, Bagaimana Kisahnya?':