Jabar Sepekan: Burung Pipit Mati Massal-Bareskrim Usut Pembunuhan di Subang

ADVERTISEMENT

Jabar Sepekan: Burung Pipit Mati Massal-Bareskrim Usut Pembunuhan di Subang

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 18 Sep 2021 21:42 WIB
Rombongan burung pipit berjatuhan dan mati massal di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat. Begini potretnya.
Foto: dok. Istimewa
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di wilayah Jawa Barat selama sepekan. Mulai dari burung pipit mati massal di Cirebon hingga kabar terbaru kasus pembunuhan Subang yang melibatkan Bareskrim Polri.

Berikut rangkuman dalam Jabar hari ini :

1. Burung Pipit Mati Massal di Cirebon

Ratusan burung jenis pipit berjatuhan massal. Penampakan ratusan burung pipit berjatuhan itu ditemukan di area belakang Balai Kota Cirebon.

Temuan tersebut bermula dari video dan foto yang beredar di media sosial. Terlihat ratusan burung yang didominasi berwarna hitam itu berserakan di sekitar pohon.

Terlihat juga ada beberapa burung yang masih bergerak dan dalam kondisi basah tak bisa terbang.

Salah seorang pegawai di Balai Kota Cirebon, Ojo mengatakan penemuan ratusan burung itu pertama kali ditemukan petugas Pamdal.

"Jadi ditemukannya itu pagi-pagi oleh petugas (Pamdal) sekitar jam 6 pagi lah," kata Ojo saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).

Kasus ini segera ditangani. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat (DKPP Jabar) memastikan burung pipit yang mati massal di Balai Kota Cirebon tak menularkan penyakit ke peternakan unggas lokal.

Kabid Keswan Kemavet DKPP Jabar Suprijanto memastikan dari hasil deteksi awal tak ditemukan adanya gejala penyakit dari burung yang mati massal tersebut. Menurutnya dari rentetan peristiwa tersebut muncul berbagai spekulasi, salah satunya karena penyakit flu burung.

"Kemungkinan besar seperti itu (efek cuaca), karena perubahan iklim yang terjadi. Kita harus lihat apakah ini isyarat dari pemanasan global? Tapi pastinya setelah hasil lab keluar, hanya yang kita khawatirkan ada penyakit, flu burung yang mungkin terjadi. Hasil pengamatan awal tidak menunjukkan ke arah sana (flu burung), insyaallah burung-burung tidak membawa penyakit ke peternakan unggas yang ada di sana," tutur Suprijanto melanjutkan.

Fenomena tersebut dilakukan uji laboratorium. Dari rapid test Avian Influenza dan pengujian PCR untuk flu New Castle (ND), menunjukkan hasil negatif atau tidak terpapar virus.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) berkoordinasi dengan DKKP Cirebon, Rumah Sakit Hewan Provinsi Jabar dan Balai Kesehatan Hewan dan Kemasvet di Losari Subang untuk memeriksa burung pipit mati massal di Balkot Cirebon pada 14 September.

"Tim dari Subang dan Cirebon langsung turun ke lapangan untuk memeriksa. Informasi yang dikumpulkan burung pipit ditemukan mati jam setengah tujuh di bawah pohon sawo kecil yang menjadi sarang burung pipit," ujar Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail saat dihubungi detikcom.

Berdasarkan pantauan, Jafar mengatakan, burung pipit yang mati massal berasal dari sarang yang berada di pohon sawo. Sedangkan, burung pipit yang bersarang di sela-sela celah bangunan di balai kota cenderung sehat.

"Sebelumnya memang terjadi hujan dari pagi sampai siang, terjadi kematian pada burung pipit di pohon sawo, tapi tidak terjadi dengan yang di sela-sela bangunan di balai kota (Cirebon)," ucap Jafar.

Setelah itu, sampel burung yang mati dan yang hidup dikumpulkan dan diuji di laboratorium Subang. "Dari hasil PCR untuk influenza ND hasilnya negatif, uji patolog ada pendarahan pada kepala kemungkinan akibat jatuh dari pohon, kemudian pada organ dalam tidak menunjukkan ada perubahan," tuturnya.

"Jadi bukan karena Avian Influenza, kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem itu kesimpulan sementara, karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," kata Jafar menambahkan.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT