Pegawai KUA di Sukabumi Tewas Misterius, Polisi Turun Tangan

Pegawai KUA di Sukabumi Tewas Misterius, Polisi Turun Tangan

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 15 Sep 2021 14:33 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi mayat (Foto: Thinkstock)
Sukabumi -

Pegawai honorer KUA Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas di kantornya. Polisi turun tangan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Kematian pria bernama Nanas itu misterius karena teman kerjanya meyakini lelaki itu sebelumnya sehat bugar.

Informasi diperoleh detikcom, korban ditemukan tergeletak di atas sofa dengan posisi tangan kanan menjuntai ke lantai, sementara tangan kirinya terangkat. Kondisi korban awalnya diketahui oleh salah seorang staf yang masuk kerja pada pagi tadi.

"Salah seorang staf kami saat datang pagi tadi melihat posisi pintu belum dibuka. Biasanya sudah dibuka dan dibersihkan. Posisi pintu dikunci dari dalam, akhirnya melapor kepada pihak kepolisian," kata Shihabudin, Kepala KUA Cibadak kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shihabudin menyebut Nanak pada Selasa kemarin dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan sempat bercanda dengan staf kantor.

"Beliau staf, tenaga honorer kami. Namanya Nanas. Kemarin tidak ada masalah bahkan bareng-bareng makan, sampai sore tidak ada masalah. Malamnya masih mengikuti pengajian di masjid sini," ujar Shihabudin.

ADVERTISEMENT

Soal kemungkinan korban meninggal karena sakit, Shihabudin enggan menyimpulkannya. Sebab, kata dia, Nanas selama bekerja tidak pernah mengeluhkan memiliki riwayat penyakit.

"Beliau ini purnabakti Kemenag. Beliau mengabdikan diri sebagai tenaga honorer dengan kerja sudah di atas 10 tahun, sementara itu yang saya tahu, karena saya baru sebulan menjabat. Riwayat sakitnya saya tidak tahu, yang pasti kemarin masih bugar," tutur Shihabudin.

Kapolsek Cibadak Kompol Maryono Edi Suseno tengah menyelidiki penyebab kematian korban. Pihaknya menunggu keterangan dari tim medis.

"Untuk yang mencurigakan kami akan dalami dulu, belum punya data atau penyelidikan yang akurat," ucap Maryono.

Dia menyebut anggotanya terpaksa memecahkan kaca kantor karena posisi pintu dikunci dari dalam oleh korban. "Kita terpaksa pecahkan kaca karena dikunci dari dalam. Dari tubuh korban kami tidak menemukan apa apa. Kami akan dalami lagi setelah ada keterangan dari dokter," kata Maryono.

(sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads