Para siswa yang akan masuk ke kelas dan pulang dicek satu suhu tubuh dan kesehatan terlebih dahulu. Para guru yang tergabung dalam Satgas COVID-19 SLBN A Kota Bandung membuat form pertanyaan, termasuk apakah siswa yang bersangkutan membawa hand sanitizer atau masker cadangan.
Koordinator Satuan Pendidikan SMP SLBN A Bandung Yuyun Supriatini mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai pada Senin (15/9) kemarin. Ia menuturkan, siswa yang melaksanakan belajar luring telah mengantongi restu dari orang tuanya.
"Guru memberikan tugas daring dan juga memberikan belajar luring. Dilayani oleh guru blended learning," kata Yuyun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui jika selama pembelajaran daring kemarin, sejumlah siswa tunanetra cukup kesulitan untuk mengikuti pelajaran atau mendokumentasikan kegiatannya di rumah. "Kalau orang tuanya kerja bagaimana, minta tolong ke tetangga juga kan enggak enak sering-sering katanya," ucap Yuyun.
(yum/bbn)