Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk melengkapi fasilitas di bidang pemadam kebakaran (damkar) secara bertahap. Salah satunya terkait rencana penambahan armada damkar di tahun anggaran 2022.
Meski belum diketahui besaran anggarannya nanti, namun Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang Herman Suryatman menyatakan bahwa pihaknya akan lebih serius memperhatikan terkait fasilitas di bidang damkar Sumedang.
Salah satunya, lanjut dia, rencana penganggaran untuk penambahan armada damkar yang sebelumnya batal di tahun anggaran 2020 lantaran adanya refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita support lagi di tahun anggaran 2022, kita akan berikan atensi serius karena menyangkut perlindungan untuk masyarakat terhadap potensi bencana kebakaran," ungkap Herman kepada detikcom, Selasa(14/9/2021).
Selain armada, kata Sekda, pihaknya pun akan melengkapi fasilitas lainnya termasuk Alat Pelindung Diri (APD)
"Kita support perlengkapan lainnya sesuai dengan kebutuhan damkar," singkatnya.
Kepala Damkar Sumedang Dadan mengatakan lima mobil damkar tersebut disimpan di empat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), yakni di Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Conggeang, dan Kecamatan Sumedang Utara. Sementara satu mobil damkar sisanya disimpan di kantor bidang damkar di bawah naungan kantor Satpol PP Sumedang.
"Mobil damkar yang disimpan di kantor bidang fungsinya untuk membantu jika di UPTD memerlukan bantuan tambahan," ungkap Dadan kepada detikcom, Senin (13/9/2021).
Dadan mengaku cukup kesulitan saat menangani kejadian kebakaran dengan jumlah armada yang tersedia saat ini. Idealnya, kata dia, jumlah armada yang ada paling tidak satu kecamatan satu kendaraan damkar.
"Satu kecamatan satu aja mobil damkar berarti 26 mobil damkar, itu idealnya, ini hanya lima, berarti itu kekurangannya," kata Dadan.
Dadan mengatakan sebelumnya sudah sempat ada rencana penambahan untuk satu unit armada damkar bahkan sudah masuk dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB). Namun, kata dia, rencana tersebut batal karena ada refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19.
"Sudah masuk di anggaran sudah dimunculkan angkanya 1,5 miliar namun karena ada refocusing anggaran, jadinya tidak jadi," ujarnya.
Lihat juga video 'Ular Sanca Masuk Rumah Warga di Jaktim, Menyelinap di Plafon Atap':