BOR di Jabar 10%, RS Rujukan COVID-19 Mulai Tarik Pasukan

BOR di Jabar 10%, RS Rujukan COVID-19 Mulai Tarik Pasukan

Yudha Maulana - detikNews
Selasa, 14 Sep 2021 15:48 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Para nakes yang menjadi garda terdepan melawan pandemi, mulai bisa menarik nafas lega karena makin sedikitnya pasien yang terinfeksi virus Corona yang datang ke rumah sakit. Hiruk pikuk kedaruratan di ruang rawat COVID-19 mulai berkurang seiring dengan menurunnya tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) menunjukkan BOR di Jabar yang kini menyentuh angka 10,01% per tanggal 14 September 2021 pukul 14.00 WIB. Angka tersebut berkurang drastis dibandingkan masa-masa awal PPKM, yang dimana saat itu BOR di Jabar mencapai 91 persen lebih.

Sejumlah rumah sakit pun membenahi lagi layanannya, sebagian tempat tidur di ruang rawat COVID-19 disterilisasi dan difungsikan kembali untuk layanan pasien umum. Sukarelawan yang ikut berjuang di garda terdepan pun mulai dikembalikan ke institusinya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya di RS Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung. Hari ini (14/9) hanya ada 18 orang pasien COVID-19 yang dirawat. 17 orang dirawat di zona kuning (sedang), sedangkan satu orang dirawat di ruang ICU (merah).

"Al Ihsan memang menjadi bench mark, sekarang dari kapasitas kita 191 bed yang selalu penuh. Sekarang pasien tinggal 18 orang, itu level kuning yang sedang, 17 di sana dan yang level merah di ICU satu orang," ujar Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Al Ihsan dr. Ferry Achmad Firdaus Mansoer saat dihubungi detikcom, Selasa (14/9).

ADVERTISEMENT

Saat masa kedaruratan mencapai puncaknya, RS Al Ihsan sendiri mendapatkan bantuan sukarelawan dari dinas kesehatan sebanyak 30 orang. Kedatangan mereka menggenapkan pasukan tempur COVID-19 di Al Ihsan yang berjumlah 30 orang lebih, sehingga total sekitar 60-an orang.

Ferry mengatakan, 30 orang sukarelawan yang direkrut itu tak semuanya bekerja sebagai perawat. Tetapi juga ada yang menjadi ahli gizi, hingga pemulasara jenazah. Pemulasaran jenazah saat itu sangat diperlukan, karena jumlah kematian pasien COVID-19 yang tinggi di masa darurat.

"Kemarin kita dapat bantuan sukarelawan dari dinkes, kemudian setelah menurun kita kembalikan perawat. Yang kita rekrut di internal juga kita pindahkan (ke non-Covid) jadi sekarang memang Covid menurun, tapi penyakit yang non-Covid kembali naik," kata Ferry.

Pasien COVID-19 Mulai Jarang, Pasien Non COVID-19 Bertambah

Menurunnya angka harian COVID-19 di Jabar pun mulai dirasakan oleh para tenaga kesehatan di rumah sakit milik Pemprov Jabar tersebut. Ferry mengatakan, dari biasanya pasien yang datang berjejal, saat ini dalam seminggu pun yang datang hanya beberapa orang saja.

"Kadang sehari enggak, ya mungkin sehari satu lah. Jadi memang PPKM itu kalau dilakukan secara sungguh-sungguh yang begini hasilnya. Udah enggak ada yang antre karena covid, tapi yang ngantrenya sekarang yang bukan covid, seperti stroke, kemarin ada yang penyakit darah tinggi, kecelakaan lalu lintas," kata Ferry.

Kemudian juga di masa peralihan musim ini juga, pihaknya juga kerap menerima pasien dengan keluhan infeksi seperti ISPA atau DBD. "Kemarin bed untuk covid kita switch ke yang non covid," katanya.

Berkurangnya pasien COVID-19 bukan berarti pandemi telah usai, Ferry menekankan bahwa protokol kesehatan masih harus terus diterapkan. Jangan sampai euforia berlebihan memicu munculnya penyebaran COVID-19 kembali.

"Hati-hati tetap waspada jangan sampai euforia, dengan adanya penurunan ini kalau turun itu bisa naik lagi. Jangan sampai abai prokes, karena ada prediksi juga dari ahli kalau akhir tahun diprediksi ada kenaikan lagi, karena tahun baru, tempat wisata dibuka," katnaya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat agar mengikuti program vaksinasi COVID-19. Menurutnya 94% pasien COVID-19 yang meninggal belum tervaksinasi sama sekali. "Nah kita coba kejar-kejaran sebisa mungkin untuk mendapatkan herd immunity, kami di Al Ihsan juga menyediakan vaksin gratis sehari bisa menyuntikkan 150-200 dosis," ujar Ferry.

(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads