Waduk Jatigede Surut, Situs Tua Munjul Kembali Muncul

Waduk Jatigede Surut, Situs Tua Munjul Kembali Muncul

Nur Azis - detikNews
Minggu, 12 Sep 2021 12:57 WIB
Tampak dua makam dari Eyang Dipasinga dan Nyimas Ronggeng Sadunia di Situs Munjul Satu yang akan tenggelam jika musim penghujan tiba diantara Bulan November hingga Maret.
Foto: Tampak dua makam dari Eyang Dipasinga dan Nyimas Ronggeng Sadunia di Situs Munjul Satu yang akan tenggelam jika musim penghujan tiba di antara November hingga Maret (Nur Azis/detikom).
Sumedang -

Kondisi menyusutnya permukaan air Waduk Jatigede dalam beberapa bulan terakhir, tidak hanya memunculkan puing-puing bekas bangunan rumah warga, namun juga memunculkan beberapa situs pemakaman tua. Seperti Situs Munjul di Kampung Munjul, Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.

Situs Munjul berada di dua lokasi yang berdekatan. Situs Munjul Satu merupakan tempat pemakaman dari Eyang Dipasinga dan Nyimas Ronggeng Sadunia.

Sementara untuk Situs Munjul Dua yang awalnya hanya tempat bersemayamnya Lingga Buana, kini ditempati juga oleh pemakaman dari Dipa Laksana, Eyang Nangga Pati, Trah Pati dan Boga Pati dari Situs Pemakaman Babuy dan Betok yang terkena dampak penggenangan di tengah Waduk Jatigede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahman Sutisna (55), juru kunci di kedua makam tersebut mengatakan Situs Munjul merupakan situs pemakaman dari para leluhur Sumedang. Situs pemakaman dari orang-orang yang memiliki kelebihan, baik dari segi keilmuan atau kelebihan lainnya.

Tampak dua makam dari Eyang Dipasinga dan Nyimas Ronggeng Sadunia di Situs Munjul Satu yang akan tenggelam jika musim penghujan tiba diantara Bulan November hingga Maret.Situs Munjul Satu dan Munjul Dua tampak dari kejauhan dengan rimbunan pepohonan di kedua lokasinya yang berdekatan. Situs tersebut akan Muncul kepermukaan saat kondisi permukaan air Waduk Jatigede Sumedang mengalami penyusutan. (Foto: Nur Azis/detikcom).

"Munjul dari kata Punjul yang berarti lebih dari yang lain," ungkapnya kepada detikcom, Minggu (12/9/2021).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan makam Dipa Singa yang terdapat di Situs Munjul Satu, dulunya merupakan seorang penasehat dari kerajaan Sumedang Larang. Sementara Nyimas Ronggeng dulunya merupakan seorang penari Ronggeng yang kerap tampil pada masa Hindia Belanda.

"Kalau Lingga Buana di Situs Munjul Dua merupakan turunan Darmaraja yang dulunya diutus ke Kerajaan Galuh, kalau Dipa Laksana memiliki gelar Mbah Belut Putih karena kesaktiannya yang susah ditangkap pada masa kerajaan, sementara Eyang Nangga Pati, Trah Pati dan Boga Pati juga merupakan leluhur di Darmaraja," ungkapnya.

Dia mengungkapkan saat kondisi permukaan air di Waduk Jatigde mencapai 260 meter di atas permukaan laut (Mdpl) maka Situs Munjul Satu akan terendam, sementara Situs Munjul dua akan membentuk sebuah pulau. Kondisi itu terjadi diantara bulan November sampai Maret.

Saat ini, kedua Situs tersebut tampak muncul sejak permukaan air Waduk Jatigede mengalami penyusutan dalam empat bulan terakhir atau sejak akhir April 2021.

"Kemungkinan akhir tahun ini (2021) akan kembali terendam kalau musim hujan datang," ujarnya.

Dia menjelaskan Desa Sukamenak dulunya satu kesatuan di Kecamatan Darmaraja. Namun mengalami pemekaran menjadi empat Desa terpisah, yakni Desa Sukamenak sendiri, Desa Neglasari, Desa Ranggon dan Desa Cisurat.

"Desa Cisurat saat ini masuknya ke Kecamatan Wado sejak adanya pemekaran saat itu," katanya.

Dia menceritakan kawasan Darmaraja dulunya merupakan tempat favorit bagi para kaum menak Sumedang. Salah satu hobinya, yakni marak lauk atau menebar ikan di sungai untuk kemudian secara beramai-ramai diambil oleh warga dengan menggunakan tangan telanjang.

"Itu mengapa di Desa Cisurat ada namanya Kampung Parakan Panjang jadi disepanjang sungai, sungainya bernama sungai Cigunung," terangnya.

Kembali ke Situs Munjul, Situs tersebut kini menjadi salah satu lokasi Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

"Situs ini pernah vakum lama tidak terpublikasi, mulai muncul terpublikasi pada tahun 2008," ujarnya.

Simak juga '3 Kerangka Manusia Ditemukan di Situs Kumitir Mojokerto':

[Gambas:Video 20detik]



(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads