.webp)
Koordinator PPKM Luhut Binsar Panjaitan merespons soal turunnya kasus Corona di Indonesia yang turun secara drastis. Menurut Luhut, menurunnya angka kasus harian COVID-19 di Indonesia karena kerja keras seluruh pihak.
Sebelum memberikan jawaban, Luhut mendengar paparan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai BOR rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar yang menyentuh angka 12% atau yang terendah sepanjang penanganan pandemi.
"Tadi pak gubernur melaporkan ukuran (rasio keterisian tempat tidur) di rumah sakit, kamu (masyarakat) masih terima innalillahi (kabar duka/kematian) enggak ?," jawab Luhut di Kantor Satgas PPK DAS Citarum di Dago, Kota Bandung, Selasa (7/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, Luhut menegaskan, meskipun kasus COVID-19 di Indonesia telah turun secara drastis bukan berarti protokol kesehatan harus dilonggarkan. Menurutnya, kewaspadaan masih harus terus dilakukan mengingat masih sangat mungkinnya ada varian baru COVID-19, yaitu varian Mu.
"Kelihatannya kita belum bisa komentar banyak (terkait varian Mu), makanya kita harus memperhatikan protokol kesehatan, jaga jarak dan sebagainya," tutur Luhut.
Ramai diberitakan sebelumnya, mengenai politisi Malaysia pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Kit Siang yang menanyakan terkait cepat turunnya kasus COVID-19 di Jabar. Dikutip dari Malaymail, Lim mempertanyakan hal ini kepada Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin.
"Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru COVID-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia bahan kurang dari setengah seperti kemarin 8.995 kasus menjadi 20.988 kasus Malaysia," tanya Lim.
Catatan Lim, Malaysia saat in menjadi salah satu negara dengan kinerja terburuk di dunia terkait respons COVID-19. Kasus baru per satu juta penduduk berada di 572,43 dibandingkan dengan Indonesia 37,40.
Simak Video: Corona RI Per 7 September: Tambah 7.201, Sembuh 14.159
