Proyek Irigasi Asal-asalan Berujung Dibongkar Petugas PU Sukabumi

Round-Up

Proyek Irigasi Asal-asalan Berujung Dibongkar Petugas PU Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Sabtu, 04 Sep 2021 11:07 WIB
Bongkar Irigasi Asal-asalan
Proyek irigasi dibongkar petugas PU (Foto: tangkapan layar video viral)
Sukabumi -

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi Asep Jafar geram dengan pengusaha yang mengerjakan proyek asal-asalan. Pria yang akrab disapa Asjaf itu kemudian melakukan pengawasan dan memonitor langsung proyek pekerjaan oleh pihak ketiga tersebut.

Alhasil, Asjaf menemukan pekerjaan yang menurutnya asal-asalan di wilayah Kecamatan Cicurug. Berdasarkan uji lab dan kelayakan spek ternyata proyek irigasi tersebut dibangun asal-asalan salah satunya menggunakan bahan material pasir merah. Hal itu pun memantik kegeraman Kadis Asjaf.

Video pembongkaran itu viral di media sosial. Terlihat seorang petugas PU menghancurkan tembok irigasi menggunakan palu besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya minggu kemarin, kita memonitor ke wilayah Cicurug ternyata ada bangunan yang tidak sesuai spek. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas dengan membongkar bangunan yang dibangun asal-asalan itu," kata Asjaf kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (3/9).

Menurut Asjaf, tindakan itu sengaja dilakukan sebagai peringatan kepada pengusaha yang memperoleh tender, namun tidak memanfaatkan pekerjaan yang didapatkannya itu dengan baik. Asjaf berharap seluruh pengusaha mengikuti aturan main karena uang yang digunakan merupakan uang negara.

ADVERTISEMENT

"Ku abdi (saya) sengaja melakukan itu supaya yang lain lebih hati-hati memanfaatkan anggaran. Kita beritahu dulu soal kondisi pekerjaan mereka ke pengusahanya, kemudian kami bongkar sebagian yang kedapatan menggunakan pasir merah. Ameh jera lah, tuman (biar jera, tidak jadi kebiasaan), itu di daerah Cicurug," ujar Asjaf.

Dia mengatakan saat itu pihak pengusaha langsung memperbaiki kesalahannya, kemudian kembali membangun lanjutan proyek tersebut.

"Jadi ketika saya monitor dan kedapatan tidak sesuai spek, dibongkar. Itu saluran irigasi, saya sengaja supaya yang lain taat aturan. Kami Dinas PU bersepakat ketika menemukan pembangunan di lapangan tidak sesuai spek kami akan melakukan tindakan itu. Akan diberhentikan pekerjaannya dan pengusahanya akan ditindak," tuturnya.

"Untuk kejadian yang di Cicurug, pihak pengusaha langsung mengganti pasir merah dengan pasir hitam dan membangun kembali tembokan itu," ucap Asjaf.

Ia terus mengawasi lokasi-lokasi pekerjaan di bawah naungan dinasnya. Ketika hasil lab dan pemeriksaan nantinya tidak sesuai spek, Asjaf tidak segan membongkarnya lagi.

"Kalau butut (jelek) kita bongkar lagi, tidak ada istilah main-main dengan anggaran. Bongkar dan silahkan perbaiki sesuai spesifikasi teknis yang ada," katanya.

Sikap tegasnya itu juga berawal dari banyaknya keluhan masyarakat soal banyaknya proyek pekerjaan yang bersumber dari pemerintah daerah yang tak awet. Ia mengingatkan pengusaha untuk hati-hati menggunakan anggaran pemerintah.

"Jangan jadi mafia anggaran, awas hati-hati. Kualitas loyo di pekerjaan, kita bongkar. Kalau perlu perusahaannya masuk daftar hitam. Ingat, jangan main-main, karena saya juga tidak main-main," tutur Asjaf menegaskan.

(sya/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads