Sejumlah berita menyita perhatian publik Jabar dan Banten hari ini. Mulai dari genjil genap di Puncak Bogor berlaku 24 jam hingga Kadinkes Banten akui harga masker Rp 220 Ribu per buah.
Ganjil Genap di Puncak Bogor Berlaku 24 Jam
Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor mulai melakukan uji coba pemberlakuan sistem ganjil genap di kawasan Puncak pada Jumat (2/9/2021). Ganjil-genap berlaku sepanjang hari saat akhir pekan untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju kawasan Puncak Bogor.
"24 jam," kata Kapolres Bogor AKBP Harun ketika ditanya soal waktu pemberlakuan ganjil genap di kawasan Puncak, Kamis (2/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba sistem ganjil genap di kawasan puncak mulai diberlakukan pada Jumat (3/9/2021)-Minggu (5/9/2021). Kendaraan dengan pelat nomor tidak sesuai tanggal akan diputar balik.
"Kita sepakati bahwasannya nanti akan kita lakukan uji coba pelaksanaan ganjil genap pada setiap weekend. Minggu ini akan kita mulai laksanakan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Jadi sementara masih kita lakukan uji coba, sambil kita lihat apa kekurangan dan kelebihannya," tuturnya.
"Uji coba akan dilakukan mulai Jumat siang, dan pagi hingga malam pada Sabtu dan Minggu," ucap Harun menambahkan.
Untuk mendukung sistem ganjil genap, SatgasCOVID-19 mendirikan 7 titik penyekatan di jalur-jalur menuju kawasan Puncak. Diantaranya yaitu pintu TolCiawi, SimpangGadog, Rainbow Hills, pos penutupan arusCibanon, pos penutupan arus Bendungan, dan dua lokasi di kawasanSentul.
Simak juga 'Penampakan Kemacetan di Jalur Puncak Bogor saat Weekend':
Warga Cirebon yang Terjun ke Selokan Demi Kaos Jokowi
Video warga yang terjun ke selokan demi kaos Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dibagikan di Kampung Pengampaan Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon membetot perhatian publik. Siapa sosoknya?
detikcom menemui warga yang terekam terjun selokan dan mengambil kaus hadiah dari presiden. Namanya Agus Mujianto (40) warga Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Agus menceritakan kejadian saat dirinya terjun ke selokan.
Awalnya paspampres membagikan baju ke warga yang berada di sebelah kiri rombongan Jokowi. Warga yang berada di seberang atau sebelah kanan rombongan Jokowi pun meminta agar paspampres membagikan baju. Karena terpisah selokan, warga pun meminta agar paspampres melempar baju bergambar Jokowi.
"Iya minta dilempar. Pas lempar karena ringan ada yang jatuh ke selokan. Dua kali lemparan. Pertama dua baju jatuh ke selokan. Lemparan kedua satu baju jatuh. Saya langsung ambil saja ke bawah," kata Agus Mujianto saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Kamis (2/9/2021).
Agus Mujianto mengaku mendapatkan dua kaus bergambar Jokowi. Salah satu kausnya ia berikan kepada istrinya sebagai hadiah. Agus mengaku nekat terjun ke selokan demi kaus itu karena kecintaannya terhadap Jokowi.
"Ya kenang-kenangan dari Pak Jokowi. Saya suka. Saya pendukungnya sejak periode pertama (presiden)," kata buruh bangunan asal Kota Cirebon itu.
Selain Agus Mujianto, salah seorang anak bernama Tegar (8) juga ikut terjun ke selokan. Tegar mendapatkan satu kaus bergambar Jokowi. "Buat Ayah kausnya. Iya kaos Jokowi," kata Tegar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi door to door, atau dari pintu ke pintu yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Jokowi memantau langsung pelaksanaan vaksinasi door to door di RT 2 RW 5 KampungPengampaan KelurahanKalijaga, Kecamatan Kota Cirebon, Jawa Barat.Jokowi mendatangi sekitar 10 rumah warga yang ikut vaksinasi.
4 Pemotor Tabrakan di Sumedang, Satu Orang Tewas
Kecelakaan yang melibatkan empat pengendara pemotor terjadi di Jalan Bandung-Cirebon, tepatnya di Lingkungan Cimareme, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Kamis (3/9/2021). Satu orang pemotor tewas di lokasi kejadian.
Dari informasi yang detikcom himpun, pengendara motor yang meninggal dunia berinisial FSR (20) warga Dusun Bunter RT03/02, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Kecelakaan tersebut bermula saat sepeda motor yang ditunggangi korban melaju dari arah Bandung menuju Cirebon. Saat tiba di lokasi kejadian, sepeda motor yang ditungganginya bersenggolan dengan sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya yang melaju dari arah berlawanan.
"Akibat kejadian itu korban terjatuh ke sebelah kanan sementara sepeda motor yang satunya lagi terjatuh ke sebelah kiri dan langsung melarikan diri," ungkap Kanit Laka Lantas Polres Sumedang saat dihubungi wartawan, Kamis (3/8/2021).
Kemudian, lanjut Nandar, pada saat bersamaan dari arah sebelah kanan muncul sepeda motor Yamaha N-Max bernopol D 6973 VDG yang dikendarai Hedi Suhaedi.
Akibatnya, kata dia, korban pun tertabrak secara beruntun dari arah berlawanan oleh dua sepeda yang dikendarai Hedi dan sepeda motor Suzuki FU bernopol Z 2834 BY yang dikendarai Yosep.
"Setelah korban tertabrak, korban tertabrak lagi oleh sepeda motor Suzuki FU bernopol Z 2834 BY yang dikendarai oleh Yosep Novian," ucapnya
Nandar menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Akibat kejadian itu, korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi Z 3493 CI meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Sementara dua pengendara yang mengalami tabrakan itu, satu selamat dan satu lagi yang mengendarai Yamaha N-max mengalami luka-luka,"pungkasnya.
Sidang Korupsi Masker, Kadinskes Akui Harga Masker Rp 220 Ribu/Buah
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji mengaku tidak tahu masker KN95 untuk COVID-19 senilai Rp 3,3 miliar dibeli secara online. Namun, ia mengetahui harga pengadaan masker tersebut Rp 220 ribu per buah.
"Tidak tahu. Tidak disebutkan bahwa dengan COD (online) saya tidak tahu, saya hanya membaca hasil audit," kata Ati di Pengadilan Tipikor Serang pada Rabu (1/9/2021) kemarin.
Tapi, ia memang mengakui yang menyusun rencana anggaran biaya atau RAB. Termasuk perubahannya dari Rp 70 ribu ke Rp 200 ribu hingga Rp 220 ribu sesuai pengadaan di PT RAM.
"Yang memimpin dan pembuatan RAB saya setelah mengaku pada identifikasi kebutuhan," ujarnya.
Harga Rp 220 ribu itu katanya sudah tidak bisa ditawar oleh terdakwa Lia Susanti selaku PPK pengadaan. Pilihannya waktu itu adalah membeli masker atau tidak sama sekali. Sedangkan kebutuhan masker sangat mendesak dibutuhkan nakes.
Begitu pelaksanaan tender, Inspektorat Banten memang melakukan pendampingan. Di kemudian hari, ada audit Inspektorat yang menyatakan bahwa ada ketidakwajaran harga atas pembelian masker senilai Rp 1,2 miliar. Dari situ, kemudian dilakukan kembali audit untuk tujuan tertentu oleh BPKP dan ditemukan kerugian negara Rp 1,6 miliar.
"Saat itu kita butuhkan dan saat itu saya tekankan bawahan bahwa harga bukan utama. Yang utama adalah keselamatan nakes, karena kalau nakes tidak diselamatkan, masyarakat tidak bisa diselamatkan," pungkasnya.
Korupsi masker COVID-19 menjerat tiga terdakwa yaitu PPK Lia Susanti. Dua orang lainnya adalah Direktur PT RAM Wahyudin Firdaus dan Agus Suryadinata.
Di persidangan lalu, diketahui bahwa masker ternyata dibeli secara online oleh PTBMM atas pesanan PT RAM. Di kasus ini diketahui bahwa PT RAM mengubah susunandireksinya dari AriWInanto sebagai politisi PAN keWahyudin. Saksi di persidangan juga menyebut bahwa PT itu memiliki hubungan dengan seseorang di Polda.
Ganjil Genap Bandung Raya Berlaku Weekend
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat akan menerapkan sistem ganjil genap kendaraan yang bakal masuk ke wilayah Bandung Barat terutama saat akhir pekan.
Rencananya ruas jalan yang bakal diterapkan sistem ganjil genap tersebut yakni kawasan Padalarang pada Jumat, Sabtu, serta Minggu. Hal itu sebagai upaya menekan volume kendaraan yang bakal menuju ke Bandung Barat.
"Wacana ganjil genap kendaraan sudah ada, titiknya itu ada di Padalarang. Rencananya itu diterapkan Jumat sampai Minggu," ungkap Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).
Menurut Lukman pihaknya masih mematangkan soal ruas jalan mana dan berapa panjang jalan yang akan diberlakukan ganjil genap meskipun sudah ada opsi di Padalarang. Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan aturan itu bakal diberlakukan.
"Belum pasti di Gerbang Tol Padalarang atau di Jalan Raya Padalarang. Soalnya wacana ganjil genap itu dimunculkan oleh Polres Cimahi. Makanya nanti sore kami tindaklanjuti dengan rapat di Polres," kata Lukman.
Lukman mengungkapkan pihaknya tidak mudah melakukan rekayasa lalu lintas semacam ganjil genap lantaran pola jalan di Bandung Barat cenderung linear. Pasalnya jalan yang lurus akan menyulitkan untuk kendaraan berputar balik.
"Jadi memang pertimbangan pola jalan di Bandung Barat itu kebanyakan linear, tidak grid seperti di Kota Bandung atau Cimahi. Kalau grid itu kan ketika ada penyekatan, kendaraan ada yang diputar balik, itu harus dipikirkan juga ke mana alternatif jalur untuk mengalirkan kendaraannya," terang Lukman.
Lukman mengaku belum muncul titik lain di Bandung Barat yang juga bakal diberlakukan sistem ganjil genap tersebut. Termasuk di kawasan Lembang yang merupakan daerah wisata tujuan utama wisatawan tiap akhir pekan.
"Lembang belum ada rencana. Sementara ini baru Padalarang yang diwacanakan bakal diberlakukan sistem ganjil genap bagi kendaraan, yang itu pun masih belum bisa dipastikan," tutur Lukman.
Lukman mengakui bahwa volume kendaraan di kawasan Lembang telah mengalami peningkatan terutama pada libur akhir pekan. Hal itu pulalah yang mendasari rencana penerapan ganjil genap di Padalarang.
"Kalau peningkatan kendaraan sebetulnya sudah ada, terutama kendaraan yang ke Lembang. Soalnya, saya kebetulan tinggal di sekitar Lembang, jadi bisa turut merasakan. Dari Setiabudi itu, misalnya sudah ada antrean kendaraan padahal tempat wisata saat ini masih belum dibolehkan untuk beroperasi," ujar Lukman.
Ganjil Genap di Kota Bandung
Pemkot Bandung bersama kepolisian memberlakukan kebijakan ganjil genap akhir pekan ini di Bandung. Dalam pemberlakuannya, ada kendaraan-kendaraan yang dikecualikan. Apa saja?
"Ada beberapa kendaraan yang menjadi pengecualian yang bisa melintas saat ganjil genap, di antaranya kendaraan dinas kepolisian, TNI, kendaraan dinas berpelat nomor merah, angkutan barang, angkutan umum, termasuk juga online. Lalu, ambulans, pemadan kebakaran, dan kendaraan dinas kesehatan ataupun yang bersifat darurat khususnya dalam penanganan Covid-19," ujar Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP M Rano Hadianto di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (2/9/2021).
Rano mengatakan sejauh ini kebijakan ganjil genap akan diberlakukan di gerbang tol terlebih dahulu. Pemberlakuan di gerbang tol lantaran sebagai akses masuk ke Kota Bandung.
Ada lima titik ganjil genap di Bandung yaitu gerbang tol (GT) Pasteur, GT Pasirkoja, GT Kopo, GT Buahbatu dan GT Moch Toha. "Tentunya Kota Bandung akses (ke) Bandung-nya adalah lima gerbang tol yang menjadi favorit bagi masyarakat, khususnya luar Kota Bandung masuk ke Bandung. Adanya ganjil genap di lima gerbang tol tersebut mobilitas bisa terkendali," kata dia.
Untuk di dalam kota, kata Rano, pihaknya masih akan mengkaji terlebih dahulu. Pihaknya akan melakukan evaluasi setelah pemberlakuan ganjil genap pekan ini.
"Sementara kita laksanakan di ring tiga di gerbang tol. Untuk pelaksanaan ganjil genap di dalam kota Bandung akan dibahas dalam forum komunikasi lalu lintas jalan, apakah akan diterapkan atau tidak," tutur Rano.