Anggota Komisi III DPRD Sumedang Rahmat Juliadi mengaku prihatin terhadap dunia pendidikan di masa pandemi Covid-19 terutama bagi sekolah-sekolah kejuruan dan sederajat. Pasalnya, kata dia, para pelajar SMK Sederajat yang diketahui lebih banyak butuh pembelajaran tatap muka dalam hal ini praktikum-praktikum di sekolah menjadi tidak ada selama pandemi Covid-19.
"Kalau belajar teori mungkin bisa lewat daring tapi kalau sekolah kejuruan atau SMK yang dibutuhkan banyak praktikum-praktikum, makanya untuk angkatan sekarang itu kasihan," ungkap Rahmat kepada detikcom, Kamis (3/9/2021).
Rahmat mengatakan pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kaitanya dengan kelonggaran atas kebijakan PPKM Level 3 bagi Kabupaten Sumedang semestinya lebih diprioritaskan kepada sekolah-sekolah kejuruan dan sederajat.
"Karena mereka butuh praktik-praktik untuk mengasah skillnya sebagai bekal nanti saat mereka lulus sekolah," terang dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, sejumlah kesiapan harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini terutama soal vaksinasi. Guru-guru beserta para pelajar SMK semestinya harus lebih dulu mendapatkan jatah vaksin agar mereka bisa lebih leluasa dalam mengejar ketertinggalannya tersebut.
"Semestinya vaksinasi di kalangan pelajar itu lebih diprioritaskan kepada para pelajar SMK, karena mereka akan lebih banyak praktik di sekolah," kata dia.
Kendati demikian, kata dia, dalam menjaga protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah maka pengaturan jadwal kegiatan belajar mengajar pun harus tetap diperhatikan. Maka dari itu, tambah dia, Pihak sekolah harus mampu merancang sistem pembelajaran untuk dapat memenuhi keilmuan para pelajar SMK sederajat tersebut.
"Mau tidak mau pihak sekolah harus mengeluarkan energi lebih untuk mengisi kekurangan yang selama ini tidak bisa dilakukan selama pandemi, salah satunya memberikan praktikum-praktikum tambahan agar skill mereka dapat terpenuhi," pungkasnya.
Seperti Riko (17) yang belajar di salah satu SMK di Sumedang, mengaku terhambat dalam masalah pendidikan akibat adanya pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) kurang ideal jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung lantaran sebagai siswa kejuruan butuh akan praktik-praktik di sekolah.
"Sekolah SMK atau kejuruan kan lebih ke praktik, tapi sekarang praktik sangat berkurang, otomatis pembelajaran sangat terganggu," kata dia. (mud/mud)