.webp)
Sepekan berstatus PPKM Level 4, Kabupaten Cianjur kini Level 2. Namun di sisi lain, Cianjur saat ini menjadi satu-satunya daerah di Jabar dengan status zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
Sekadar diketahui, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) nomor 38 tahun 2021 tentang PPKM level 4,3, dan 2 COVID-19 di wilayah Jawa Bali, Kabupaten Cianjur menjadi satu dari enam daerah di Jawa Barat yang masuk dalam kriteria PPKM Level 2.
Padahal sebelumnya, Cianjur masuk dalam empat daerah di Jabar yang ditetapkan PPKM Level 4. Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan penetapan Cianjur pada Level 4 di pekan lalu diakibatkan adanya kekeliruan data dengan program pemebersihan data COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang ada kekeliruan data, buktinya per hari ini kita langsung turun ke PPKM Level 2, tidak jadi Level 3 dulu," ujar Herman, Selasa (31/8/2021).
Namun, berdasarkan laman covid19.go.id, Cianjur masuk sebagai daerah kategori zona merah atau risiko tinggi. Herman berdalih jika penilaian zona tersebut juga merupakan imbas dari pembersihan data.
"Itu juga akibat kekeliruan data, dan sekarang belum ada update lagi. Tapi pastinya nanti juga turun. Yang jelas untuk PPKM kita sudah Level 2," ucapnya.
Selain itu, Herman memastikan keterisian isolasi di rumah sakit atau pusat isolasi khusus jumlahnya sudah menurun. Jumlah kasus baru COVID-19 juga diklaim sudah rendah.
"BOR kita di bawah 25 persen, bahkan di beberapa rumah sakit di bawah 10 persen. Kasus mingguan juga tidak lebih dari 200 kasus, angka kematian juga kecil. Jadi secepatnya zona risiko juga akan turun," tutur Herman.
