Jabar Hari Ini: Web DPU Bandung Disusupi Situs Judi Online-Bahar Batal Dipolisikan

Jabar Hari Ini: Web DPU Bandung Disusupi Situs Judi Online-Bahar Batal Dipolisikan

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 26 Agu 2021 22:41 WIB
Siapa Itu Ryan Jombang? Ini Jejaknya di Pembunuhan Berantai
Ryan Jombang berdamai dengan Bahar (Foto: dok. Humas Ditjenpas Kemenkumham)
Bandung -

Sejumlah berita di Jabar hari ini menyita perhatian publik. Mulai dari Ryan Jombang dan Habib Bahar berdamai hingga situs DPU Kota Bandung disusupi judi online.

Ryan Jombang Batal Polisikan Habib Bahar

Insiden pemukulan yang dilakukan oleh habib Bahar bin Smith terhadap Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang berakhir damai. Pihak Ryan batal melaporkan Habib Bahar ke polisi.
"Iya tidak ada. Semua sudah damai," ucap Kasman Sangaji kuasa hukum Ryan Jombang kepada detikcom, Kamis (26/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasman mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga Ryan Jombang terkait insiden tersebut. Menurut Kasman, keluarga Ryan juga tak mempermasalahkan perkara itu lebih lanjut. Sebelumnya, keluarga juga sempat berencana menempuh jalur hukum.

"Semua sudah dikomunikasikan, semua sudah dibicarakan, sudah disilaturahmikan semua damai," kata Kasman.

ADVERTISEMENT

Kasman juga sudah datang ke Lapas Gunung Sindur dan bertemu kliennya serta Habib Bahar. Pihaknya sudah mendapat penjelasan dari Kalapas Gunung Sindur Mujiarto.

"Akhirnya kita mengakhiri sebuah perselisihan ini dengan damai tidak ada perselisihan berikutnya, semua sudah bersalaman saling memaafkan. Semua Pak Kalapas mengambil tugas dan fungsi nya kita serahkan semua ke kalapas pembinaan-pembinaan," tutur dia.

Seperti diketahui, Ryan Jombang sempat dikabarkan berselisih dengan Bahar diLapas GunungSindur. Habib Bahar memukul Ryan karena persoalan utang.

Polisi Buru Pembuat Mural Mirip Jokowi

Gambar mural mirip Presiden Jokowi dengan mata tertup masker terpampang di flyover Pasupati Bandung kini sudah dihapus. Meski begitu, polisi akan mencari pembuat mural tersebut.
"Ya akan kita cari," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo kepada wartawan, Kamis (26/8/2021).

Rudi mengatakan pihaknya saat ini tengah mencari tahu siapa pembuat mural tersebut. Pihaknya juga melibatkan unsur Polsek untuk mencari pembuat mural tersebut.

"Kita cari, kita lagi penyelidikan sama Polsek Bandung Wetan," katanya.

Kemunculan mural pria mirip Jokowi dengan mata tertutup masker menghiasi dinding jembatan Kota Bandung, tepatnya di Jalan Prabu Dimuntur. Letaknya berada di sisi luar jembatan Pasupati dan dapat dilihat dengan mudah oleh warga yang melintas.

Dari pantauan detikcom, Rabu (25/8/2021), sesosok pria yang tergambar dalam mural tersebut berambut poni dan menggunakan baju kemeja berwarna putih. Terlihat sosok pria tersebut tengah berpose sambil memegang kening sebelah kanan.

Diperkirakan ukuran mural tersebut memiliki tinggi dua meter dengan lebar 2,5 meter. Mural tersebut berjejer dengan coretan grafiti lainnya.

Sudah Sepekan, Pelaku Pembunuhan di Subang Belum Ditangkap

Sudah sepekan lebih kasus pembunuhan sadis ibu dan anak di Kabupaten Subang belum terungkap. Motif hingga pelaku pun masih misterius.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan proses penyelidikan sejauh ini masih berjalan. Polres Subang dibantu Polda Jabar masih memeriksa saksi dan mengumpulkan alat bukti.

"Jadi, intinya sampai sekarang penyidik masih bekerja mengumpulkan bukti dan petunjuk, Insya Allah dalam waktu dekat bisa diungkap siapa pelakunya," ucap Erdi saat ditemui di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (26/8/2021).

Erdi mengatakan polisi saat ini masih bekerja. Saksi-saksi yang diperiksa sejauh ini berjumlah hingga 20 orang.

"Penyidik dari Polres Subang masih bekerja dalam mengumpulkan bukti-bukti, mengumpulkan petunjuk terkait adanya kasus pembunuhan yang di mana korbannya adalah seorang ibu dan anak di rumahnya sendiri," kata dia.

Polisi belum menyimpulkan siapa pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut. "Belum, ini kita sedang kumpulkan semuanya, saksi petunjuk dan bukti yang ada di TKP maupun di sekitar TKP yaitu semua sedang dikumpulkan dan dievaluasi. Kita tidak mengejar pengakuan tapi kita akan memperkuat bukti yang ada pada saat kejadian tersebut," kata dia.

Sebelumnya, warga Kabupaten Subang digegerkan dengan penemuan mayat ibu dan anak bersimbah darah di dalam bagasi mobil. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Dua jasad ibu dan anak itu ditemukan di bagasi mobil jenisAlphard di DusunCiseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada Rabu (18/8). Identitas keduanya diketahui merupakanTuti (55) dan anaknya AmeliaMustika Ratu (23).

Website DPU Kota Bandung Disusupi Situs Judi Online

Situs judi online 'numpang' di domain milik dpu.bandung.go.id. Sewaktu diklik itu tampil halaman salah satu situs judi online. Tak hanya milik Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, website resmi milik instansi lainnya juga jadi sasaran.

detikcom sempat mengambil tangkapan layar situs judi yang 'numpang' di domain tersebut pada pukul 11.00 WIB, Kamis (26/8/2021). Saat dicek kembali pukul 12.30 WIB, situs judi itu sudah hilang dan tertera tulisan 'not found'.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala DPU Kota Bandung Didi Riswandi, pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut.

"Belum," kata Didi via sambungan telepon.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan IT di DPU Kota Bandung terkait hal ini. "Kita cek," ujarnya.

Tak hanya situs resmiDPU Kota Bandung, dari hasil pencariandetikcom domain utama situs resmi milik pemerintah digunakan juga untuk domain situs judi online. Di antaranya milikDPRD Kota Bekasi,Bawaslu,Dephub, danKemensos.

Vaksinasi Massal di Beberapa Kota di Jabar Abai Prokes

Vaksinasi COVID-19 yang digelar di Puskesmas Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat diserbu warga. Warga yang mengantre untuk mendapat vaksin menimbulkan kerumunan di halaman puskesmas.

Pantauan detikcom Kamis (26/8/2021) pukul 11.00 WIB, kerumunan terjadi saat warga mengantre untuk mengisi formulir pendaftaran.

Meski berulang kali diingatkan petugas untuk menjaga jarak, namun hal tersebut tidak diindahkan sehingga kerumunan tetap terjadi selama pelaksanaan vaksinasi. Tidak sedikit juga warga yang terlihat melepas masker

Kepala Puskesmas Panyingkiran Yulinar mengakui adanya kerumunan dalam pelaksanaan vaksinasi hari ini. Ia mengatakan telah berusaha untuk mengurai kerumunan dengan meminta bantuan petugas kepolisian.

"Iya (berkerumun) karena antusias masyarakat wilayah Panyingkiran jadi agak berkerumun. Tapi kita sudah meminta bantuan dari Polsek untuk mengamankan agar tidak terjadi kerumunan," kata Yulinar saat diwawancarai detikcom.

Ia menjelaskan Puskesmas Panyingkiran menyediakan kuota bagi 500 orang untuk menjalani vaksinasi dosis pertama dengan vaksin AstraZeneca dan kuota 100 orang untuk vaksinasi dosis kedua dengan vaksin Sinovac.

Menurut Yulinar pihaknya juga telah membatasi kuota harian vaksinasi hanya untuk 250 orang. "Vaksinasi hari ini kami menyediakan dosis pertama dengan vaksin AstraZeneca untuk 500 orang. Kemudian ada vaksin kedua dengan Sinovac untuk remaja dan lansia untuk 100 orang. Kita melayani sesuai pendaftaran, sehari itu kuotanya dibatasi sekitar 250 orang," ungkapnya.

Sementara itu Agung Mahardika (25), salah seorang warga yang datang untuk mengikuti vaksinasi di Puskesmas Panyingkiran mengaku kebingungan melihat banyaknya antrean warga yang ingin divaksin.

Agung menuturkan vaksinasi di Puskesmas Panyingkiran tidak berjalan efektif, lantaran diberlakukan bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Panyingkiran. Seharusnya kata dia, vaksinasi dilakukan di tiap-tiap desa.

"Enggak efektif ini masalahnya satu kecamatan datangnya ke sini semua, kalau kemarin kan di desa-desa. Ini aja banyak yang datang dari pagi, enggak tau kebagian enggak. Saya mau coba tanya dulu masih bisa enggak, kalau sudah ditutup ya pulang," ujarnya.

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads