Vaksinasi COVID-19 yang digelar di Puskesmas Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat diserbu warga. Warga yang mengantre untuk mendapat vaksin menimbulkan kerumunan di halaman puskesmas.
Pantauan detikcom Kamis (26/8/2021) pukul 11.00 WIB, kerumunan terjadi saat warga mengantre untuk mengisi formulir pendaftaran.
Meski berulang kali diingatkan petugas untuk menjaga jarak, namun hal tersebut tidak diindahkan sehingga kerumunan tetap terjadi selama pelaksanaan vaksinasi. Tidak sedikit juga warga yang terlihat melepas masker
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Puskesmas Panyingkiran Yulinar mengakui adanya kerumunan dalam pelaksanaan vaksinasi hari ini. Ia mengatakan telah berusaha untuk mengurai kerumunan dengan meminta bantuan petugas kepolisian.
"Iya (berkerumun) karena antusias masyarakat wilayah Panyingkiran jadi agak berkerumun. Tapi kita sudah meminta bantuan dari Polsek untuk mengamankan agar tidak terjadi kerumunan," kata Yulinar saat diwawancarai detikcom.
![]() |
Ia menjelaskan Puskesmas Panyingkiran menyediakan kuota bagi 500 orang untuk menjalani vaksinasi dosis pertama dengan vaksin AstraZeneca dan kuota 100 orang untuk vaksinasi dosis kedua dengan vaksin Sinovac.
Menurut Yulinar pihaknya juga telah membatasi kuota harian vaksinasi hanya untuk 250 orang. "Vaksinasi hari ini kami menyediakan dosis pertama dengan vaksin AstraZeneca untuk 500 orang. Kemudian ada vaksin kedua dengan Sinovac untuk remaja dan lansia untuk 100 orang. Kita melayani sesuai pendaftaran, sehari itu kuotanya dibatasi sekitar 250 orang," ungkapnya.
Sementara itu Agung Mahardika (25), salah seorang warga yang datang untuk mengikuti vaksinasi di Puskesmas Panyingkiran mengaku kebingungan melihat banyaknya antrean warga yang ingin divaksin.
Agung menuturkan vaksinasi di Puskesmas Panyingkiran tidak berjalan efektif, lantaran diberlakukan bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Panyingkiran. Seharusnya kata dia, vaksinasi dilakukan di tiap-tiap desa.
"Enggak efektif ini masalahnya satu kecamatan datangnya ke sini semua, kalau kemarin kan di desa-desa. Ini aja banyak yang datang dari pagi, enggak tau kebagian enggak. Saya mau coba tanya dulu masih bisa enggak, kalau sudah ditutup ya pulang," ujarnya.
(mso/mso)