.webp)
Delapan orang pekerja seks komersial (PSK) yang kerap mangkal di sekitar Terminal Stasiun Hall, Kota Bandung diamankan Petugas Satpol PP Kota Bandung, Senin (23/8).
Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian mengatakan penertiban PSK itu dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat karena keberadaan para PSK ini meresahkan masyarakat.
"Itu awalnya dari pengaduan. Malam itu juga unit di Mako 2 Alun-alun dan dipimpin Kasiops langsung dibawa untuk dimintai keterangan," kata Rasdian via sambungan telepon, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dilakukan pendataan, para PSK itu diberikan teguran tertulis. "Kita berikan teguran tertulis, buat pernyataan," ujarnya.
Rasdian menyebut, 9 orang PSK itu berasal dari Bandung dan luar Bandung. "Ada yang Bandung, ada yang luar Bandung," tambahnya.
Razia PSK ini dilakukan tidak hanya kali ini saja, melainkan sudah dilakukan beberapa kali di lokasi yang sama.
"Iya, itu sudah beberapa kali, sebelumnya dapat 12 orang, sebetulnya akan kita bawa ke tempat rehabilitasi di Majalengka, tapi belum bisa karena masih dalam masa pandemi," jelasnya.
Jika PSK tersebut, kembali terjaring razia karena pihaknya sudah memiliki data, maka bisa ditindak dengan Undang-undang Tipiring.
"Ada tahapannya, bisa di tipiringkan. Tapi konsekuensi dia denda administrasi. Rata-rata pilih denda administrasi daripada denda kurungan," ujarnya.
Pihaknya juga tak memungkiri, kerap menemukan PSK yang bengal dan melakukan hal sama dengan berpindah tempat.
"Kita lihat nanti, atau bergeser ke tempat lainnya. Biasanya kalau sudah kena razia suka bergeser, biasanya nanti dalam waktu tertentu bisa balik lagi atau enggak ada disitu," ucapnya.
Saat disinggung alasan para PSK masih mangkal di masa pandemi, Rasdian sebut alasan ekonomi. "Biasanya masalah perut, ekonomi," pungkasnya.
(wip/mud)
