Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengajak masyarakat yang ingin berhaji dan umrah agar segera melakukan vaksinasi COVID-19. Langkah tersebut dinilai tepat sembari menunggu komunikasi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan haji dan umrah.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan pembukaan umrah pada 1 Muharram 1443 atau sekitar 1 Agustus 2021. Tapi, pembukaan tersebut bersyarat, di mana jemaah yang akan umrah wajib telah divaksin Pfizer, Moderna atau J&J. Termasuk vaksin asal China dengan suntikan booster Pfizer, Moderna, Astra Zeneca atau J&J.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berkeinginan untuk haji dan umrah untuk bisa segara mengikuti vaksinasi," ujar Sahrul usai membuka kegiatan Pembinaan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) se-Kabupaten Bandung 2021 di Pondok Pesantren Daarul Ma'arif, Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (25/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahrul menyatakan saat ini minat masyarakat untuk umrah dan haji masih tinggi. Namun, harganya yang cukup mahal membuat masyarakat mengurungkan niat.
Sahrul menyebut pengusaha travel masih menunggu seperti apa komunikasi dan kebijakan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi perihal kebijakan umrah.
"Sebetulnya bagi pelaku wisata religi, umrah dan haji. Belum final sebetulnya, khususnya di biaya umrah bisa Rp50-60 juta," ucap Sahrul yang juga pengusaha travel dan umrah itu.
Bukan hanya itu, jemaah umrah asal Indonesia harus transit di negara transit. Jemaah akan dikarantina selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi.
"Kemudian harus transit di negara lain selama 14 hari. Banyak sekali prokes yang harus dipatuhi. Tidak hanya cukup verifikasi dan penyaringan dari negara asal. Ini mengakibatkan harga tidak menarik. Dan ini membuat pengusaha untuk wait and see dulu," ucapnya.
"Kalau untuk haji, semoga bisa segara ada kebijakan untuk bisa dibuka tapi semua tergantung dari penanganan COVID di negara kita," ujarnya.
(mso/mso)