Beberapa mall di Bandung Raya 'krisis' bahkan berencana dijual imbas pandemi COVID-19 hingga PPKM. Asosiasi meminta agar pemerintah tak lagi menerapkan aturan pembatasan massif hingga penutupan mall.
"Kami berharap nggak ada lagi (penutupan mal). Makanya kenapa kita berharap mall ini jangan ditutup lagi sampai ketiga kalinya. Karena terus terang kita pengelola mal sudah habis. Saya yakin udah nggak ada, tabungan udah nggak ada. Kemarin PSBB ditutup tiga bulan begitu buka kami masih punya (pegangan). Sekarang (PPKM) aduh...," ucap Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bandung, Handianto Lie kepada detikcom, Rabu (25/8/2021).
Handianto mengatakan beban terbesar pengelolaan mall terletak pada operasional. Meski saat ini sudah buka dan boleh dikunjungi, dia menyebut hal itu tak lantas serta merta menjadikan biaya operasional aman.
"Karena gini kalau mall buka itu biaya operasional berat sementara si tenant kita mungut dari tenant untuk operasional. Sementara ga ada pemasukan dari tenant, tenant nggak bayar, terus kita pengelola mall mau bayar pakai apa? Tenant juga ngga bisa disalahkan karena mereka nggak dapat omzet," kata Handianto.
"Apalagi ditutup. Makanya saya bilang jangan sampai ada yang ketiga, sudah cukup. Boleh jalanin prokes, kita taat tapi tolong pembatasan semua jenis usaha dibuka terutama hiburan," kata dia menambahkan.
Handianto menuturkan meski saat ini mall sudah boleh buka dengan berbagai macam aturan, dia menyebut hal itu pun tak serta merta membuat jumlah kunjungan meningkat signifikan. Pasalnya ada beberapa arena yang masih dilarang salah satunya soal arena hiburan.
Menurut Handianto penutupan arena hiburan seperti permainan anak hingga bioskop berpengaruh terhadap kunjungan mall. Sebab, karakteristik masyarakat saat ini datang ke mall bukan hanya untuk berbelanja.
"Sekarang begini saja, mall sekarang bukan untuk belanja, beda dengan 10 tahun lalu. Dulu orang belanja ke mall, kalau sekarang bukan untuk belanja. Orang buat hang out, buat jalan-jalan, dia punya uang belanja, ada barang bagus dia beli. Tapi tujuannya bukan buat itu, dia jalan-jalan, main yang punya anak, keluarga dia ajak main anaknya ya orang tua diem liatin. Terus jalan-jalan ada bagus barang dia beli. Sekarang arena main anak ga boleh," katanya
Sebelumnya, Sedikitnya lima mall di Bandung terancam dijual. Hal ini dikarenakan sepinya pengunjung yang datang ke mall meski pemerintah sudah melonggarkan aturan.
Lihat juga video 'KuTips: Cara Masuk Mal Pakai Scan Barcode PeduliLindungi':
(dir/mud)