Perkembangan kasus COVID-19 di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan sejak beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, saat ini total kasus COVID-19 mencapai 18.703 kasus. Rinciannya 1.425 orang masih positif aktif, pasien yang sembuh sebanyak 17.027 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 251 orang.
Penurunan kasus itu kemudian berdampak pada Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 yang juga terus menurun. Saat ini BOR di Bandung Barat mencapai 28 persen dari sebelumnya yang sempat mencapai 95 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkanya berkisar dari 28,1 persen sampai 32,5 persen. Tapi secara umum BOR di rumah sakit turun sudah mencapai 28 persen. Jadi saat ini tempat tidur mulai kosong," ungkap Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemda KBB Agus Ganjar Hidayat kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
Di Bandung Barat sendiri ada enam rumah sakit rujukan COVID-19 yang rata-rata tingkat keterisian tempat tidurnya rendah. Seperti di RSUD Cililin ada 28 bed kosong dari total kapasitas 30 bed. Di RSUD Lembang 24 bed kosong dari 34 bed yang tersedia.
Lalu di RSUD Cikalongwetan ada 29 bed kosong dari 34 bed yang tersedia. Kemudian di RS Cahya Kawaluyan ada 28 bed kosong dari 44 bed tersedia, RS Kharisma Cimareme ada 3 bed kosong dari 20 bed, dan RSJ Cisarua ada 30 bed kosong dari total 41 bed tersedia.
"Untuk jumlah pasien COVID-19 yang dirawat paling sedikit di RSUD Cililin 2 pasien, RSUD Cikalongwetan 5 pasien, RSUD Lembang 10 pasien, RSJ Provinsi 11 pasien, RS Cahya Kawaluyan 16 pasien, dan RS Kharisma Cimareme 17 pasien," tutur Agus.
Saat ini Bandung Barat sendiri menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 hingga 30 Agustus mendatang.
(mud/mud)