Selama pandemi COVID-19 taman tematik di Kota Bandung kerap menjadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, taman di Kota Bandung masih ditutup. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerumunan demi menekan penyebaran COVID-19.
"Meski kondisi pandemi taman masih ditutup, memang masih marak curat-coret di fasilitas publik, baik coretan di dinding taman, di tempat sampah, di papan informasi banyak terjadi vandalisme," kata Kabid Pertamanan DPKP3 Rike Siti Fatimah, Selasa (24/8/2021).
Rike mengungkapkan untuk kondisi taman masih baik karena rutin dilakukan perawatan. "Taman masih ditutup untuk pengunjung, kondisi cukup baik, pemeliharaan rutin setiap harinya dibantu oleh 327 petugas pemelihara taman," ujarnya.
Tak hanya jadi sasaran vandalisme, fasilitas taman tematik di Kota Bandung juga jadi sasaran pencurian. "Masih terjadi juga kerusakan fasilitas lainnya, seperti pencurian lampu taman dan fasilitas lainnya seperti tutup tempat sampah, itu masih terjadi pada saat pandemi ini," ungkapnya.
Rike tak menapik, jika taman di Kota Bandung masih dikunjungi warga meski masih ditutup. "Masyarakat membutuhkan ruang terbuka untuk meningkatkan imun," tambahnya.
"Kami selalu mengimbau untuk selaku menerapkan protokol kesehatan, bermasyarakat dan berjaga jarak, anak-anak yang bermain di taman ditemani orang tuanya masing-masing," imbaunya.
Terpisah, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pembukaan taman di Kota Bandung jadi dambaan warga. Pihaknya berharap, semoga aturan PPKM terus dilonggarkan.
"Harapan masyarakat, mudah-mudahan jadi doa dan bisa dilegalkan," ujarnya.
Oded juga menyebut, selain taman, alun-alun di Kota Bandung juga masih ditutup. "Masih ditutup," ujar Oded.
(wip/mso)