Polemik Perebutan Takhta Keraton Kasepuhan, Ini Respons Pemkot Cirebon

Polemik Perebutan Takhta Keraton Kasepuhan, Ini Respons Pemkot Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Jumat, 20 Agu 2021 16:27 WIB
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi
Foto: Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi (Sudirman Wawad/detikcom).
Cirebon - Polemik dualisme kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masih memanas. Pemkot Cirebon diminta untuk ikut menangani polemik yang terjadi di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan Pemkot Cirebon tak memiliki kewenangan untuk ikut menyelesaikan polemik yang ada di Kasepuhan Cirebon. Pemkot hanya berwenang untuk menjaga bangunan bersejarah dan budaya yang ada di Keraton Kasepuhan.

"Ini masalah keluarga. Jadi, yang perlu disikapi adalah kita ingin agar keraton sebagai simbol budaya bisa dipertahankan," kata Agus kepada awak media di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021).

"Yang kedua polemik yang terjadi tidak berakibat pada gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat," kata Agus menambahkan.

Lebih lanjut, Agus berharap pihak-pihak yang terlibat dalam polemik itu bisa mengedepankan prinsip kekeluargaan. "Ini kan satu keluarga besar. Baiknya selesaikan internal keluarga," kata Agus.

Sebelumnya, Raden Rahardjo, pria keturunan Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin yang sempat membetot perhatian publik dengan menggembok Keraton Kasepuhan Cirebon pada 2020 silam, kini dilantik sebagai Sultan Sepuh Aloeda II. Pelantikan atau jumenengan Rahardjo sebagai sultan digelar tertutup.

Rahardjo dinobatkan sebagai Sultan Sepuh Aloeda II oleh keluarga besarnya. Penobatan Rahardjo sebagai Sultan Sepuh Aloeda II digelar sehari setelah peringatan Hari Kemerdekaan, 18 Agustus kemarin.

Penobatan Rahardjo sebagai sultan ini menjadi bukti bahwa polemik yang terjadi atau perebutan takhta di Keraton Kasepuhan Cirebon masih terjadi. Sebab, saat ini Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin pada tahun lalu telah dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon. Prosesi jumenangan Luqman itu digelar pada 30 Agustus 2020, sebulan setelah ayahnya yakni Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mangkat. (mso/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads