Jabar Hari Ini: Ryan Jombang Akan Polisikan Bahar-Wanita Tewas Tertutup Bantal

Jabar Hari Ini: Ryan Jombang Akan Polisikan Bahar-Wanita Tewas Tertutup Bantal

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 19 Agu 2021 20:36 WIB
Penampakan Ryan Jombang Usai Dipukul Bahar Smith di Lapas Gunung Sundur. (Dok.istimewa)
Ryan Jombang (Foto: (dok.istimewa)
Bandung -

Sejumlah berita menyita perhatian publik hari ini. Mulai dari karyawati hotel tewas dengan muka ditutup bantal hingga Ryan Jombang akan polisikan Habib Bahar.

Ryan Jombang Akan Polisikan Habib Bahar

Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang menjadi korban dugaan pemukulan oleh Habib Bahar bin Smith di Lapas Gunung Sindur. Pihak Ryan Jombang berencana memproses kasus tersebut secara hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang saya melihat sendiri klien saya digituin, dia berdarah dan saya juga masih mau suplai obat, saya kecewa lah dan marah. Tapi saya tetap mengedepankan hukum," ujar Kasman Sangaji, kuasa hukum Ryan Jombang kepada detikcom, Kamis (19/8/2021).

Kasman mengatakan proses hukum yang dimaksud adalah dengan membuat laporan polisi. Kasman mengatakan pihaknya berencana melaporkan Bahar ke polisi.

ADVERTISEMENT

"Kami ada rencana untuk laporan, kami masih menyusun dan melihat bukti-bukti yang akurat seperti apa, tapi sejauh ini kalau ada iktikad baik dari Habib Bahar ya oke saja," kata dia.

Namun, sambung Kasman, sejauh ini belum ada permintaan maaf dari Bahar secara resmi. "Belum (permintaan maaf), belum saya terima," katanya.

Seperti diketahui, Habib Bahar bin Smith dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang di Lapas Gunung Sindur.

Kalapas Gunung Sindur Mujiarto mengatakan insiden tersebut sudah diselesaikan secara internal. Menurut dia, perselisihan antar napi biasa terjadi.

"Sudah kami selesaikan, dalam arti, Ryan juga tidak keberatan. Memang dia yang salah, ada kesalahan lah, biasa dilapas," ucapKalapas GunungSindurMujiarto saat dikonfirmasi.

Simak video 'Pengacara Bantah Soal Tuduhan Ryan Jombang Curi Uang Habib Bahar':

[Gambas:Video 20detik]



6 Hari Hilang di Gunung, Pemburu Selamat

Cucu Sunirman (38), warga Kampung Pasir Kaliki, RT/RW 014/012, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang yang sempat dilaporkan hilang di Kaki Gunung Pangparang berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan, Kamis (19/8/2021) pagi. Korban ditemukan dalam keadaan selamat.

Kepala Tim SAR Gabungan, Danramil 1004/Tanjungsari Kapten Inf Agus Hermawan mengatakan korban berhasil ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB. Korban ditemukan di sekitar saung kebun milik orang tuanya atau di blok Bubuai dalam keadaan selamat.

"Lokasinya di sekitar perengan saung atau arah Sabubuai masih masuk daerah Kampung Pasir Kaliki," ungkap Agus kepada detikcom di lokasi pencarian.

Saat ditemukan, kata Agus, korban secara fisik dalam kondisi sehat namun korban terlihat agak sedikit bingung.

"Korban agak sedikit bingung, jadi pas ditemukan korban belum bisa berkomunikasi dengan keluarga tapi sekarang korban sudah diserahkan ke keluarganya dan sekarang sudah bisa makan dan bisa berkomunikasi dengan keluarga seperti sediakala," ungkapnya.

Komandan Tim Rescue Basarnas Jawa Barat, A Rafik mengatakan korban ditemukan oleh tim gabungan saat korban kembali ke Saung di kebun milik orang tuanya sekitar pukul 10.30 WIB.

"Jadi korban ditemukan saat korban kembali ke Saung," kata Rafik.

Berdasarkan pengakuan korban, lanjut Rafik, korban yang dilaporkan hilang selama 6 hari ini, selama di hutan tidak merasakan lapar bahkan segala perbekalan dan senapan yang dibawanya ditinggalkan di tengah hutan.

"Jadi menurut pengakuan korban, saat di hutan korban selalu merasa kenyang, korban mengaku tidak makan dan tidak minum, segala perbekalannya pun dibuang di hutan berikut senapan anginnya ditinggalkan di hutan," terangnya.

Rafik menjelaskan, saat ditemukan, kondisi korban secara fisik dalam keadaan sehat namun korban terlihat sedikit bingung. Kendati demikian, korban saat ini sudah kembali sehat seperti sediakala.

"Korban saat ini sudah kembali ke keluarganya" ujarnya

Rafik mengimbau kepada masyarakat, jika ada kejadian serupa agar secepatnya melaporkan kepada pihak yang berwajib, seperti ke Babinsa, Bhabinkanmtibmas atau secepatnya kontak ke Basarnas Jawa Barat.

"Sebagai informasi kalau ada kejadian seperti ini jangan sampai telat pelaporan, masyarakat langsung secepatnya menghubungi pihak berwajib," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Cucu Sunirman (38), warga Kampung Pasir Kaliki, RT/RW 014/012, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang dilaporkan hilang di Kaki Gunung Pangparang.

korban dilaporkan hilang sejakkepergiaannya pada Sabtu (14/8/2021) pagi yang sebelumnya pamit hendak pergi ke kebun orang tuanya sambil dilanjutkan dengan berburu burung.

Karyawati Hotel di Serang Tewas dengan Muka Ditutup Bantal

Karyawati salah satu hotel di Cilegon bernama Siti Maryam (34) ditemukan tewas di kontrakannya, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Wajah wanita itu tertutup bantal. Motor dan ponsel korban raib saat polisi melakukan identifikasi.

"Handphone korban dan kendaraan yang biasa dipakai kerja (korban) tidak ada di tempat," kata Kapolsek Kramatwatu Kompol DP Ambarita dikonfrimasi di Serang, Kamis (19/8/2021).

Jenazah karyawati hotel ini pertama kali ditemukan saksi Lia dan Saria yang juga rekan kerja korban. Mereka melapor ke polisi bahwa rekannya dalam kondisi tewas di kontrakan dengan wajah tertutup bantal.

"Mayat di dalam kontrakan yang diketahui rekan kerjanya sekitar pukul 19.39 WIB tadi (Rabu kemarin) malam," ujar Ambarita.

Korban sehari-hari bekerja di salah satu hotel di Cilegon. Saksi curiga karena korban tidak masuk kerja dan tidak bisa dihubungi.

"Saat saksi masuk ke dalam kontrakan melihat korban dalam keadaan terlentang, wajah tertutup bantal dan kakinya membiru sudah tidak bernyawa," kata Ambarita.

Polisi belum bisa menyimpulkan apakah karyawati hotel ini korban pembunuhan dan pencurian atau bukan. Kasus ini ditangani Polres Serang Kota.

Teka teki Pembunuh Sadis Ibu daΕ„ Anak di Subang

Autopsi jenazah ibu dan anak yang mayatnya ditemukan dalam bagasi mobil sudah dilakukan. Hasil sementara, kedua korban mengalami patah tulang tengkorak kepala hingga luka robek.
Jenazah ibu dan anak korban pembunuhan di Subang sudah dikebumikan pihak keluarga di TPU Istuning di wilayah Desa Jalan Cagak, Subang. Puluhan orang ikut mengantarakan keduanya ke peristirahatan terakhir.

Dua korban pembunuhan itu di pulangkan oleh petugas pada pukul 02.00 WIB, setelah selesai dilakukan autopsi di Sartika Asih, Bandung. Menurut Kapolsek Jalan Cagak Kompol Supratman, sejumlah fakta terungkap pada tubuh korban mulai dari korban alami patah tulang hingga terdapat luka robek.

"Hasil sementara, kedua korban mengalami patah tulang tengkorak kepala dan memar, itu diperkirakan akibat benda tumpul, ada luka robek di bagian bibir ibunya, sementara untuk hasil lab kita tunggu dua tiga hari ke depan," ujar Kapolsek, Kamis (19/08/2021).

Supratman menjelaskan, saat ditemukan tewas di dalam bagasi mobil, kedua korban tewas baru beberapa jam sebelumnya atau pada dini hari. Hal itu melihat dari kondisi tabuh korban dan ceceran darah yang ada di TKP.

"Meninggalnya ketika kita ke TKP diperkirakan sudah meninggal lima jam lalu," ungkapnya.

Proses pemeriksaan sejumlah saksi kembali dilakukan petugas pada hari ini, yosep suami dan ayah dari korban kembali di panggil dan di periksa. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Petugas juga kembali melakukan gelar olah TKP lanjutan di rumah itu.

"Jelas akan kita minta hasilCCTV yang ada di sekitarTKP, saat ini pemeriksaan tambahan. barang bukti selain yang sudah di amankan ada juga pisau dapur yang kita bawa,"pungkasnya.

Bandung Barat dan Cianjur Belum Buka Tempat Wisata

Pelaku wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) nampaknya masih harus menunggu lebih lama lagi sebelum diizinkan kembali menerima kunjungan wisatawan seperti sediakala.

Hal itu seiring keputusan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) yang belum memberikan kelonggaran pada sektor wisata untuk bisa beroperasi di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat Heri Partomo mengatakan wisata di Bandung Barat dipastikan masih tutup sampai 23 Agustus mendatang atau sepekan sejak PPKM Level 4 diperpanjang lagi.

"Kita tidak beri kelonggaran (untuk wisata) karena itu kan kebijakan dari pemerintah pusat. Jadi untuk sementara masih sama seperti itu enggak ada kelonggaran," ungkap Heri saat dihubungi detikTravel, Kamis (19/8/2021).

Heri menyebut, pihaknya sudah sempat menjalin komunikasi dengan Satgas COVID-19 untuk membahas kemungkinan ada pelonggaran bagi sektor wisata. Mengingat saat ini ada pelonggaran bagi mal, kafe dan restoran, serta aktivitas olahraga luar ruangan berkelompok.

"Kita juga sudah komunikasi dengan Satgas COVID-19 dan tetap tidak bisa (dilonggarkan). Kalau setelah 23 Agustus ada perubahan kebijakan dari Satgas COVID-19, ya kita ikuti apa yang jadi kebijakan tersebut," kata Heri.

Heri menjelaskan jika para pelaku wisata di Bandung Barat sebenarnya sudah sangat kewalahan menghadapi pandemi COVID-19 dan berbagai kebijakan yang mengikuti. Mereka sudah sangat ingin beroperasi normal lagi.

"Kalau dari pelaku wisata tentu semua ingin buka. Tapi kan dari Satgas COVID-19 juga enggak mau ambil risiko, jadi enggak bisa dilonggarkan," jelas Heri.

Sementara soal pelonggaran bagi operasional kafe dan restoran di tengah PPKM Level 4, ia mengatakan hal itu juga mengikuti apa yang jadi keputusan pusat.

"Kalau restoran dan penginapan keputusan dari pusat juga jadi kita ikuti seperti itu," pungkas Heri.

Cianjur

Walau zona merah di Jawa Barat mulai berkurang, objek wisata setempat tak serta merta buka kembali. Di Kabupaten Cianjur misalnya, objek wisata masih tutup.

Pemerintah Kabupaten Cianjur masih melarang destinasi wisata di Cianjur untuk buka, pasalnya belum ada petunjuk teknis terkait pembukaan sektor wisata dalam masa perpanjangan PPKM.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, dalam petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan perpanjangan PPKM tidak disebutkan terkait pembukaan destinasi wisata.

"Yang baru diatur itu soal izin sekolah tatap muka, untuk wisata belum ada Juknisnya," ucap Herman pada detikcom, Kamis (19/8/2021).

Oleh karena itu lanjut dia, meski Cianjur masuk dalam PPKM level 3, Pemkab belum mengizinkan wisata untuk buka. Bahkan jika ada yang membandel, Pemkab tidak akan segan memberi sanksi teguran hingga sanksi penutupan.

"Sementara belum diizinkan buka, kalau ada yang membandel kita akan sanksi," kata dia.

Menurut Herman, jika wisata diizinkan pun tidak akan langsung dibuka secara total. Namun, dilakukan bertahap.

"Kita batasi kuotanya, mulai dari 25 persen dari kapasitas sampai nantinya dibuka total jika memang dari hasil evaluasi dan menimbulkan penyebaran atau lonjakan kasus," ungkap Herman.

"Kalau sekarang kondisinya belum memungkinkan. Kasus sekarang sedang turun, kalau tergesa-gesa buka wisata takutnya terjadi lonjakan kasus lagi," tambahnya.

Direktur Operasional PT Mitra Natura Raya Aulia Mahariza mengatakan, pihaknya mengikuti aturan pemerintah terkait PPKM dan penutupan tempat wisata.

Selama penutupan, pihaknya akan melakukan pemeliharaan tanaman dan taman. Tujuannya agar saat buka nanti, pengunjung tetap merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Kebun Raya Cibodas.

"Kita akan mengikuti kebijakan Pemerintah terkait PPKM dan penutupan tempat wisata," pungkasnya.

Halaman 6 dari 5
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads