Pemerintah Kabupaten Sumedang tengah berupaya untuk mencarikan lahan relokasi bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sumedang. Hal itu terkait dengan kondisi Lapas yang sudah berstatus over kapasitas.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, kondisi Lapas yang sudah over kapasitas menjadi salah satu perhatiannya saat ini. Pihaknya mengaku tengah mencari lahan milik negara yang bisa dipergunakan untuk membangun Lapas.
"Ya itu (terkait relokasi lapas) sedang jadi pembicaraan di kami (Pemkab Sumedang) dan kami sedang mengusahakan lahan negara agar bisa dipakai untuk Lapas," ucap Dony di Sumedang, Kamis (19/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lahan negara tersebut, lanjut Dony, adalah lahan negara berskala nasional yang hak pengelolaannya diharapkan bisa diserahkan kepada Pemerintah Daerah Sumedang.
"Jadi, tanah negara nasional yang kita mohon hak pengelolaan lahannya, nanti setelah di bawah Pemda bisa dipakai oleh Lapas," terang Dony.
Terkait hal itu, tambah Dony, saat ini masih dalam proses pembicaraan serta pematangan kaitannya dengan berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk bangunan Lapas yang lebih ideal.
"Jadi sudah ada pembicaraan, sedang dimatangkan untuk luas berapa hektar dealnya masih proses dan kita sedang dalam proses pembicaraan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kondisi Lapas Kelas IIB Sumedang mengalami over kapasitas. Lapas yang semestinya hanya dihuni 100 orang, saat ini diisi sebanyak 297 orang tahanan dan napi.
Lapas Sumedang Kelas IIB jumlah total kamarnya ada sebanyak 23 kamar. Kamar-kamar itu terdiri dari blok Asahan sebanyak 7 kamar, blok Brantas 7 kamar, blok Citarum 3 kamar, blok mapenaling 2 kamar, blok Wanita 1 kamar dan blok Strap Sel/isolasi (blok bagi napi dan tahanan yang melanggar) sebanyak 3 kamar.
Kepala Lapas Sumedang Imam Sapto Riadi mengaku bahwa Lapas Sumedang telah mengalami over capacity dari yang semestinya diisi oleh 100 orang narapidana (napi) dan tahanan, kini diisi oleh 279 orang napi dan tahanan.
"Jadi kamar yang isinya harusnya 5 orang kita isi 10 orang, yang 10 orang kita isi 20 orang, 30 orang dan seterusnya," ujar Imam.
(mso/mso)