Suku Baduy di Lebak sempat mengalami nol kasus sepanjang pandemi COVID-19. Tapi, satu warga Baduy dikabarkan pernah terpapar virus tersebut.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Cisimeut Maytri Nurmaningsih. Katanya ada warga yang telah melahirkan kemudian mengalami gejala mirip COVID-19. Dari situ dilakukan tindakan rapid antigen dan ternyata positif.
"Satu orang, kronologinya sudah melahirkan dirapid antigen. Itu bulan Juli tanggalnya 25 Juli, terus PCR-nya tanggal 3 Agustus," kata Maytri melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim puskesmas langsung melakukan tracing dan traking ke Baduy. Virus ini ternyata tidak menyebar ke warga lain yang masuk kawasan Baduy luar.
"Yang ditracing satu keluarga ada lima orang, hasilnya satu orang," ujarnya.
Pasien itu katanya saat ini sudah sembuh dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Ia mengatakan bahwa hanya satu orang yang positif dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak puskesmas.
Terpisah, Jaro Saija selaku Kepala Desa Adat Baduy mengatakan saat ini kasus COVID-19 sudah tidak ada. Pihaknya juga masih menutup kunjungan dari luar daerah. Tapi, katanya masih saja ada tamu datang meski hanya satu atau dua orang.
"Pengunjung mah aya hiji dua, kadang di Tangerang, ti Bogor aya bae (ada saja pengunjung satu atau dua orang, dari Tangerang atau dari Bogor)," ujarnya.
Baduy katanya mentaati aturan pemerintah yang menutup kunjungan ke masyarakat adat. Yang datang selama pandemi pun harus ikuti protokol kesehatan.
(bri/mso)