Rindu KBM Tatap Muka, Pelajar Cirebon Antusias Jalani Vaksinasi COVID-19

Rindu KBM Tatap Muka, Pelajar Cirebon Antusias Jalani Vaksinasi COVID-19

Whisnu Pradana, Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 14:01 WIB
Vaksinasi COVID-19 pelajar di Cirebon
Foto: Vaksinasi COVID-19 pelajar di Cirebon (Sudirman Wawad/detikcom).
Cirebon -

Pelajar di Kota Cirebon, Jawa Barat, ramai-ramai berburu tempat pelaksanaan vaksinasi massal. Pelajar dari berbagai sekolah itu berharap vaksinasi bisa mempercepat kebijakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka kembali digelar.

Pelajar di Cirebon mengaku merindukan KBM tatap muka. Kerinduan itu menggerakkan sejumlah pelajar berbondong-bondong menyerbu pelaksanaan vaksinasi di aula Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Cirebon, Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon, Jawa Barat.

Salah seorang pelajar SMA Kristen Penabur Cirebon Irma (17) mengaku senang adanya vaksinasi bagi pelajar atau kelompok usia 12 tahun ke atas. Setelah mendapat informasi tentang pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Irma bersama saudaranya langsung bergegas mendaftar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasanya biasanya saja, tidak sakit," kata Irma saat berbincang dengan detikcom usai divaksin, Kamis (12/8/2021).

Pelajar kelas XII SMA itu mengaku rindu belajar tatap muka. Sebab, lanjut Irma, KBM tatap muka lebih efektif ketimbang dalam jaringan (daring) atau virtual.

ADVERTISEMENT

"Biar cepat tatap muka. Dari pertama pandemi sampai sekarang daring. Bosan juga kalau daring terus. Kalau tatap muka itu lebih bebas bertanya, dan memahami pelajarannya lebih mudah," kata Irma.

Senada disampaikan Qeysha (15), pelajar kelas X SMA Al Azhar Cirebon. Dia mengikuti vaksinasi massal di BPK Penabur Cirebon. Ia mengaku merindukan KBM tatap muka. "Daring itu kurang enak. Tugas memang banyak, tapi pemahaman pembelajaran kurang. Bagi saya, lebih mudah belajar tatap muka," kata Qeysha.

Selain tatap muka, Qeysh juga mengaku mengikuti vaksinasi karena ingin meningkatkan imun. Ia berharap dengan adanya vaksinasi massal bisa membantu tercapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Pribadi saya pengin vaksin. Kebetulan orang tua juga menyuruh. Semoga pandemi berakhir," kata Qeysha.

Lain halnya dengan Irma dan Qeysha, Rika Amalia (18) mengaku mendapatkan informasi adanya vaksinasi massal dari grup sekolah. Lulusan SMK N 2 Kota Cirebon itu mengatakan vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesehatannya.

"Sekarang itu ke mana-mana harus vaksin. Biar tidak susah juga kalau ke mana-mana. Ini lagi cari-cari kerja, baru lulu sekolah," kata Rika.

Sementara itu, Ketua Yayasan BPK Penabur Cirebon Eko Sudjatmanto mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tak hanya diperuntukkan pelajarnya. Ia mengajak pelajar dari sekolah lain untuk ikut vaksinasi.

"Ada dari SMK Veteran, Al Azhar, dan sekolah lainnya. Ada orang tua pelajar yang belum divaksin, kami izinkan untuk ikut vaksin. Masyarakat umum sekitar sekolah juga boleh ikut," kata Eko.

Eko menjelaskan vaksinasi massal massal merupakan upaya untuk membantu mencapai target kekebalan kelompok. Pihaknya bekerja sama dengan Kodim 0614/Kota Cirebon.

"Vaksinasi digelar dua hari, hari ini dan besok. Yang terdaftar sudah 1.750 orang. Hari ini targetnya 750 orang yang divaksin," kata Eko.

Di tempat yang sama, Kepala Staf Kodim 0614/Kota Cirebon Mayor Inf Tatang B mengatakan pihaknya menyediakan 39.300 vial vaksin sejak Maret. Pihaknya melaksanakan vaksinasi secara bertahap dengan berbagai lembaga.

"Bertahap dilaksanakan untuk dewasa, 18 tahun ke atas, dan sekarang untuk 12 tahun ke atas. Ini disebar di seluruh Kota Cirebon. Tersisa sekitar 5.000 vial vaksin," kata Tatang.

Sementara itu, di Kota Cimahi vaksinasi COVID-19 mulai menyasar anak yatim. Ratusan anak yatim antusias menjalani vaksinasi di Puskesmas Cimahi Utara.

Total ada sebanyak 108 anak yang bakal menjalani vaksinasi di Kota Cimahi berdasarkan data Dinas Sosial. Namun pelaksanaan vaksinasi tersebut bakal berjalan secara berkala.

Sekretaris Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos) di Kota Cimahi baru tiga panti yang ditunjuk untuk menjalani vaksinasi COVID-19

"Kemensos menunjuk tiga panti dulu di Cimahi yang anak-anaknya akan menjalani vaksinasi. Ada 108 anak totalnya. Dan vaksinasinya mulai berjalan hari ini," ungkap Fitriani kepada wartawan.

Fitriani menjelaskan anak yatim masuk dalam sasaran vaksinasi COVID-19 namun mereka masuk kategori masyarakat umum dan yang rentan terpapar COVID-19.

"Untuk saat ini belum semua bisa divaksinasi. Mudah-mudahan ke depannya semua anak yang usianya memenuhi syarat kan divaksinasi juga," jelas Fitriani.

Dahlan Kurnia (15), seorang anak yatim yang berasal dari salah satu panti asuhan di Kota Cimahi akhirnya bisa menjalani vaksinasi COVID-19 setelah menunggu lama.

"Iya alhamdulillah akhirnya divaksin juga. Tadi lumayan gugup aja, tapi enggak masalah asal udah divaksin," ujar Dahlan.

Dahlan berharap semakin banyak orang yang divaksin COVID-19 ini bisa terkendali. Sebab ia sangat berharap bisa kembali belajar tatap muka di sekolah. Dahlan sudah jenuh setahun lebih belajar secara daring.

"Iya harapannya sekolah bisa tatap muka lagi. Untuk yang belum divaksinasi, ayo divaksinasi biar pada sehat semua jadi bisa normal lagi sehari-harinya," pungkas Dahlan.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads