Alih-alih menyerah dengan keadaan karena terdampak pandemi COVID-19, seniman di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus berusaha bertahan hidup, meski terpaksa menjual alat musik mereka yang biasa dipakai untuk mencari nafkah.
Aksi lelang tersebut dilakukan para seniman yang tergabung dalam Komunitas Seni Kuningan (KSK). Mereka memajang alat-alat musik seperti sound system, gendang dan keyboard di pinggir jalan, Jalan Raya Oleced Desa Manggari Kecamatan Lebakwangi, Sabtu (7/8/2021).
Tatang Koswara, Ketua KSK mengatakan aksi lelang alat-alat musik tersebut dilakukan karena para seniman tidak ingin menyerah di tengah badai pandemi COVID-19 yang membuat mereka tidak memiliki pemasukan sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tak akan menyerah, dengan terpaksa kami menjual peralatan yang kami punya. Sulit bagi kami sekarang untuk bisa mencari nafkah. Larangan adanya hiburan membuat kami tidak bisa manggung," kata Tatang.
Adapun alat musik milik para seniman ini dilelang mulai dari harga Rp 1,5 juta hingga Rp 25 juta. Mereka melelang alat-alat tersebut dengan menawarkan langsung ke masyarakat yang melintas.
Tatang menegaskan seniman yang tergabung dalam KSK tidak ingin menyerah apalagi mengibarkan bendera putih sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
![]() |
Yang terpenting kata dia, para seniman bisa tetap bertahan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun dengan cara melelang alat-alat yang dimiliki.
"Ini bukan bentuk protes, justru kita memaklumi dan mendukung pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19. Dengan menjual alat yang ada setidaknya bisa memberi makan keluarga," ungkap Tatang.
"Selain untuk makan tentunya masih banyak kebutuhan lain seperti bayar cicilan, bayar utang, bayar listrik, air, dan lainnya," sambungnya.
Tatang hanya bisa berharap pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga para seniman dapat kembali mencari nafkah dengan pagelaran hiburan yang biasa ada di masyarakat.
"Semoga pandemi segera berlalu dan pemerintah juga segera mengambil kebijakan agar para seniman bisa kembali berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," tutup Tatang.
(ern/ern)