Tingkat keterisian rumah sakit (BOR) di Jawa Barat terjun bebas selama dua jilid Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dari tingkat keterisian rumah sakit (BOR) 91,05 persen pada 3 Juli, turun ke angka 52,65 persen pada 2 Agustus 2021.
Sebagaimana dilihat detikcom dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) saat ini terdapat 10.248 pasien dari 19.465 tempat tidur (TT) yang tersedia. Seperti diketahui saat ini terdapat 336 rumah sakit yang melayani pasien COVID-19.
Secara umum Ketersediaan TT di Priangan Barat tersedia 630 TT (terisi 58,55%), Bodebek 4.943 (terisi 55,72%), Ciayumajakuning 1.202 (terisi 54,61%), Bandung Raya 2.029 (53,93%), Purwasuka 908 (42,43%), dan Priangan Timur 536 (37,88%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut juga tercermin dari menurunnya angka BOR di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, yang mengalami penurunan BOR hingga menyentuh angka 45,49%. Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum drg Muhammad Kamaruzzaman mengatakan, pada Juli lalu terdapat 291 pasien COVID-19 yang dirawat di RSHS.
Namun, setelah dua jilid PPKM jumlah itu menurun hingga ke angka 154 pasien. "Dan untuk ketersediaan tempat tidur kita ada penurunan yaitu per 1 Agustus penurunan sebanyak 45,49 persen dibandingkan rata-rata Juli yaitu 75,8%," kata Kamaruzzaman melalui keterangannya, Senin (2/8/2021).
Ia mengatakan, walau demikian BOR untuk ICU atau ruangan emergensi masih tinggi, yakni 90-91 persen. Walau demikian, ketersediaan oksigen masih aman. "Ketersediaan oksigen masih mencukupi seiring dengan menurunnya jumlah pasien, karena memang kami juga mendapatkan bantuan dari pusat kritis Kemenkes, dari MBS, dari LSM, kami mendapatkan oksigen konsentrator," ujarnya.
Menurutnya, ketersediaan obat bagi pasien COVID-19 dan APD bagi nakes yang bertugas di zona rawat merah masih mencukupi. "Mari kita tegakkan protokol kesehatan 3M dengan demikian maka pandemi ada penurunan secara bermakna dan kita akan terbebas dari wabah pandemi COVID-19," pungkasnya.
(yum/mud)