Salah satunya pedagang bendera bernama Tanca (20). Pria asal Garut ini mengaku sengaja beralih profesi sementara menjadi pedagang bendera. Padahal hari biasanya ia berjualan sosis di wilayah Garut.
"Iya sengaja setiap tahun jualan di sini, ya ada we penghasilannya, Alhamdulillah. Kalo sehari-hari mah jualan sosis di kampung (Garut)," ujar Tanca saat ditemui di perempatan Jalan Sadang Purwakarta, Rabu (28/07/2021).
Baca juga: Ribuan Napi di Jabar Sudah Divaksinasi |
Tanca mengaku mampu mendapatkan keuntungan dari jualan bendera hias mencapai Rp 1-2 juta setiap harinya. Ia berjualan sejak pagi hingga petang.
Selain Tanca, sejumlah pedagang lain juga memanfaatkan momen ini dan berbagi lapak. Setiap lampu merah di perempatan Sadang terdapat dua orang penjual bendera.
"Sehari bisa ke jual 60 sampai 70 bendera, sistemnya saya setor ke majikan," katanya.
Harga setiap jenis bendera bervariatif. Bendera hiasan kecil yang biasa ditempel di kaca mobil di banderol Rp 10-25 ribu per buah, sedangkan bendera hias berbentuk ketupat ia jual Rp 15 ribu dan bendera biasa dengan ukuran kecil di jual Rp 15-20 ribu.
Sementara salah satu pengendara yang membeli bendera hias ini mengaku membeli bendera untuk memeriahkan peringatan HUT RI.
"Untuk ikut memeriahkan aja, saya beli satu untuk di pasang di kaca mobil," ucap Wisnu Wijaya, seorang sopir truk.
(mso/mso)