Bocah Salma Jual Gorengan-Putus Sekolah Gegara Ayah Terdampak Pandemi

Bocah Salma Jual Gorengan-Putus Sekolah Gegara Ayah Terdampak Pandemi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 26 Jul 2021 13:51 WIB
Bocah Salma Penjual Gorengan di Sukabumi
Bocah Salma, penjual gorengan di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi -

Sudah setahun ini Salma Fauziah, bocah perempuan berusia 13 tahun asal Kabupaten Sukabumi, berjualan gorengan. Salma, yang seharusnya duduk di bangku SMP ini, terpaksa putus sekolah karena penghasilan ayahnya terdampak pandemi COVID-19.

Nurjanah (53), ibu sambung Salma, mengatakan sang putrinya selama ini memiliki keinginan berjualan tanpa disuruh atau dipaksa. Bahkan, saat duduk di bangku SD, Salma terbiasa membawa gorengan ke sekolahnya untuk dijual. Ia berjalan kaki menenteng keranjang berisi gorengan berangkat dari kediamannya di Gang Makam, Kampung Cipancur, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat.

"Jual gorengan setahun ini, sejak SD kebetulan dibolehkan oleh pihak sekolah karena enggak Salma saja yang jualan, sampai kemudian sekolah lewat online di rumah. Awal-awal pandemi, ujian sekolah saat itu di rumah," kata Nurjanah, Senin (26/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak memasuki pandemi, perekonomian keluarga Nurjanah terdampak. Abdulrahman (43), suaminya, pendapatan menjadi sopir angkot menurun hingga 50 persen.

"Namanya sopir angkot kan ngandelin penumpang anak sekolah, buruh pabrik, sementara kondisi pandemi dibatasi, jadi berdampak langsung ke penghasilan. Kalaupun jalan juga hanya buang-buang bensin, ada 'tokeh' itu yang kadang ngerti ada juga yang enggak (soal setoran)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Salma lulus dari salah satu sekolah swasta setelah mengikuti ujian online. Awalnya ijazah gadis tersebut sempat ditahan sekolah. Namun setelah orang tuanya mengeluhkan kondisi ekonomi terdampak pandemi, ijazahnya diberikan.

"Ujian online sampai terima ijazah, kami terus terang saja saat itu enggak bisa menebus. Alhamdulillah, kepseknya ngerti (ijazah diberikan). Rencana ingin ke SMP, sangat perlu karena anak saya ini usia sekolah," ujar Nurjanah.

Salma membenarkan berjualan gorengan itu keinginannya. Ia memilih membantu meringankan beban keluarganya.

"Daripada diam di rumah, makanya pilih jualan gorengan. Ada kroket, piscok, keliling ke Cibatu ke Cisaat. Enggak jauh sih karena sudah terbiasa, berangkat pukul 11.00, pulang pukul 16.00 WIB," kata Salma.

Saat ditanya keinginannya untuk sekolah, Salma tertegun. Dia menceritakan bahwa untuk kembali ke sekolah masuk SMP adalah keinginan terbesarnya.

Bocah Salma Penjual Gorengan di SukabumiBocah Salma, penjual gorengan di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)

Sewaktu berjualan, ia kerap melihat teman sebayanya bersekolah dan bermain. Namun keinginan itu ia pendam dalam-dalam karena keterbatasan ekonomi orang tuanya yang terpuruk sejak munculnya wabah Corona.

"Sangat ingin sekolah, malahan kalau ada rezeki ingin sampai kuliah. Lihat anak-anak lain sekolah, ingin juga sekolah. Tapi orang tua tidak bisa sekolahkan. Cita-cita saya jadi orang sukses dapat kerjaan bagus, ingin membahagiakan orang tua," ucap Salma

Halaman 3 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads