Acara pernikahan yang dilakukan oleh warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan mendadak viral. Sebabnya, ada tamu tak biasa berupa mobil ambulans hingga ekskavator.
Dalam video itu terlihat beberapa kendaraan mulai dari ambulance, mobil pickup pengangkut kambing, truk Fuso hingga alat berat berupa ekskavator mendatangi lokasi persis di depan pelaminan kedua mempelai pengantin.
Kejadian itu pun membuat banyak orang mengira acara pernikahan tersebut dilakukan seolah-olah menggunakan sistem drive true. Namun faktanya tidak sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhammad Nur perekam video tersebut yang sekaligus seorang fotografer wedding menjelaskan acara pernikahan viral itu berlangsung pada Sabtu (24/7/2021) kemarin. Saat itu Nur sedang mendapat job untuk memotret kedua mempelai.
"Iya benar itu saya yang rekam sendiri, acaranya kemarin itu kebetulan saya lagi dapat job di acara itu," kata Nur saat dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon, Minggu (25/7/2021).
Nur menjelaskan disela-sela tugasnya mengabadikan momen dalam acara resepsi pernikahan itu, Ia melihat beberapa kali kendaraan warga melintas tepat di depan pelaminan.
Hal tak biasa itu pun membuat Nur berinisiatif untuk merekam dan mengunggahnya di instagram pribadinya. Ia pun tidak menyangkan video berdurasi 29 detik yang direkamnya itu viral.
"Iya viral gak nyangka saya, banyak yang bilang itu nikahan drive true ya. Ada juga yang bilang itu hoax, padahal saya sendiri yang merekam, iseng aja karena unik sih," ucapnya.
Ia pun mengungkapkan jika sebenarnya acara pernikahan tersebut tidak menggunakan sistem drive true. Namun karena lokasi hajatan yang berada tepat di jalan utama desa, membuat banyak kendaraan terpaksa melintas di depan pelaminan.
"Itu sebenernya kan lokasi pelaminan itu di jalan desa, akses satu-satunya menuju desa lain jadi mau gamau kendaraan semua lewat situ. Jadi mobil yang lewat itu bukan kondangan, tapi mobil warga yang lewat situ karena kan pelaminannya di jalan," ungkap Nur.
Pengantin dalam pernikahan itu sendiri diketahui bernama Feri dan Dela. Keduanya merupakan warga asli Desa Cipakem. Meski dilakukan tidak dengan sistem drive true namun acara pernikahan tersebut tetap diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Acara pernikahan Mas Feri dan Mbak Dela kemarin ya tetap menerapkan prokes, dibatasi juga tamu undangannya. Tapi karena memang ini kan di desa jadi tetangga ya pada datang semua," tutup Nur.
Simak juga 'Polisi Periksa Panitia Kerumunan Hajatan di Tasikmalaya':