Satu hari jelang hari raya Idul Adha sebanyak 11 warga binaan Lapas Kelas II A Kuningan mendapat program asimilasi COVID-19. Warga binaan yang mendapat program asimilasi itu bisa merayakan momen lebaran di rumahnya masing-masing.
Kepala Lapas Kelas II A Kuningan Gumilar Budirahayu mengatakan program asimilasi yang diberikan bagi 11 warga binaan tersebut pertama kali diterbitkan melalui Permenkumham No 24 Tahun 2021.
"Kita melaksanakan Permenkumham Nomor 24 Tahun 2021 tentang asimilasi rumah. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan kapasitas di dalam lapas di masa pandemi ini," kata Gumilar, Senin (19/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini alhamdulillah ada 11 warga binaan yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan asimilasi di rumah," lanjutnya.
Sebelum dibebaskan, 11 warga binaan itu terlebih dulu menjalani tes swab antigen. Setelah itu, mereka juga harus mengisi data diri di pos Bapas Cirebon yang ada di Lapas Kuningan.
Keluarga 11 warga yang mendapat program asimilasi juga telah menanti untuk menjemput. Begitu diperbolehkan meninggalkan lapas, suasana harus terlihat saat warga binaan dan keluarganya saling berpelukan.
Gumilar menjalankan 11 warga binaan yang mendapat asimilasi COVID-19 ini telah memenuhi sejumlah persyaratan. Setelah bebas mereka masih harus mengikuti pembinaan dan melakukan wajib lapor.
"Kriterianya yang paling teknis yaitu sudah menjalani 2/3 masa tahanan di bawah 31 Desember, harus berkelakuan baik, bukan pidana kasus tertentu dan menunjukkan dia betul-betul mengakui kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi," jelasnya.
"Mereka juga harus wajib lapor ke Bapas dan menjalani pembinaan, itu dilakukan sesuai sisa masa hukuman, ada yang satu tahun ada yang dua tahun," ujar Gumilar.
Sementara itu Abdul Gofar salah seorang warga binaan yang bebas mengaku sangat bersyukur bisa mendapat program asimilasi.
"Alhamdulillah bersyukur sekali bisa dapat (asimilasi), jadi bisa lebaran di rumah sama keluarga. Alhamdulillah sekali," singkat pria yang terjerat kasus obat-obatan terlarang ini.
Simak juga video 'Jokowi Sentil BNPB yang Belum Maksimal Kampanyekan Pemakaian Masker!':