Hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2021, siswa di Pangandaran bersekolah secara daring. Hal ini sebagai dampak situasi pandemi COVID-19 yang dibarengi kebijakan PPKM Darurat.
Sekolah daring juga berlaku bagi siswa baru hingga harus menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara online.
Momentum bersejarah merasakan atmosfir hari pertama mengenyam bangku sekolah dengan segala dinamikanya, tak dirasakan oleh anak-anak 'angkatan Corona' ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak seru ah," kata Wanda (7) warga Desa Babakan Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Senin (19/7/2021).
Bocah perempuan ini baru saja masuk menjadi siswa SD Meraih Bintang Pangandaran. Komentar itu dia lontarkan usai mengikuti MPLS yang digelar pihak sekolah.
Sejak jam 7 pagi dia sudah bersiap. Tapi tak beranjak dari rumah, dia menghadap laptop mengikuti MPLS daring. Semua murid baru saling memperkenalkan diri, dipandu oleh gurunya.
"Kasihan anak-anak sekarang kehilangan pengalaman pertamanya bersekolah. Nggak merasakan grogi berada di dalam kelas karena bertemu guru dan orang-orang baru. Nggak merasakan diomelin orang tua karena seragam baru ternoda bumbu cilok," kata Iwan Mulyadi, bapak Wanda.
Kepala SD Meraih Bintang Pangandaran Dimas Bing Cahyadi mengatakan MPLS terpaksa dilakukan secara daring mengingat kondisi pandemi COVID-19. "Iya kan PPKM Darurat, jadi MPLS daring," kata Dimas.
Dia menjelaskan MPLS idealnya dilakukan secara langsung, namun menurut dia pengenalan lingkungan sekolah pada prinsipnya membuat siswa baru bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
"Pengenalan tidak hanya fisik sekolah saja, tapi menyangkut juga lingkungan non fisik sekolah. Siswa mengenal teman dan gurunya," kata Dimas.
Selain itu MPLS juga bertujuan untuk melihat potensi dan karakter anak didik. "Mudah-mudahan saja pandemi ini segera berakhir," ujar Dimas.
(mso/mso)