Omzet Anjlok, Pedagang di Pangandaran Obral Daging Ayam Rp 18 Ribu/Kg

Omzet Anjlok, Pedagang di Pangandaran Obral Daging Ayam Rp 18 Ribu/Kg

Faizal Amiruddin - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 12:38 WIB
Sejumlah komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga jelang Lebaran 2021. Sebagaimana berlangsung di Pasar Kosambi, harga daging sapi, ayam potong dan cabai tanjung mengalami kenaikan per kilogramnya.
Ilustrasi daging ayam (Foto: Wisma Putra)
Pangandaran -

Harga jual daging ayam di Pangandaran anjlok dalam beberapa hari terakhir. Ditengarai turunnya harga jual daging ayam dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM Darurat yang sudah berlangsung lebih dari 10 hari.

Salah seorang pengelola rumah potong dan pedagang ayam broiler di Desa Legokjawa Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran Anwar Hidayat mengatakan, harga daging ayam broiler saat ini mengalami penurunan dari Rp 29 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu per kilogram.

"Kemarin sempat sampai Rp 15 ribu, sekarang agak naik lagi sedikit," kata Anwar, Kamis (15/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar mengatakan harga daging ayam turun akibat dari pemberlakuan PPKM Darurat. Restoran, hotel, warung nasi dan pedagang kuliner yang menggunakan bahan daging ayam kini roda usahanya tersendat. Apalagi geliat usaha sektor pariwisata juga berhenti.

"Langganan yang biasanya kami kirim, banyak yang libur dulu. Kan mereka juga usahanya lagi sepi, ya kami juga akhirnya ikut sepi," kata Anwar.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain para peternak pun terdesak oleh usia ayam potong yang semakin tua, termasuk beban pemberian pakan. Sehingga penjual di tingkat bandar ini melakukan obral dengan menjual langsung ke konsumen.

"Sebelum ada pemberlakuan PPKM darurat, kami sering mengirim ayam ke luar kota, namun saat ini susah, sehingga kami jual dengan murah, asalkan ayam cepat habis. Daripada rugi besar, kan ayam harus diberi pakan, sedangkan pakan ayam kan tak sebanding dengan harga jual ayamnya," ungkap Anwar.

Anwar berharap PPKM Darurat bisa berhasil menghentikan penyebaran COVID-19 sehingga aktivitas usahanya bisa kembali normal.

"Jangan lama-lama PPKM, saya bisa bangkrut kalau terus-terusan begini. Rugi terus usahanya," kata Anwar.

Sementara itu, daging ayam yang dijual dengan harga murah itu ditawarkan melalui media sosial. Masyarakat pun banyak yang tertarik dan menyebut ayam harga murah itu dengan sebutan ayam viral.

"Kemarin sempat lihat di Medsos daging ayam viral harganya Rp 18 ribu per kilogram, tapi sayang jauh dari rumah saya," kata Nurasiyah (39) warga Desa Pananjung Pangandaran.

Nurasiyah mengatakan dirinya kemudian memeriksa harga daging ayam di pasar Pangandaran.

"Ternyata di pasar normal, masih Rp 30 ribu per kilogram, bisa sih sedikit ditawar. Saya kira harga di pasar sama murahnya dengan di Medsos," kata Nurasiyah.

(mud/mud)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads