Sempat Ada Antrean Pemulasaraan Jenazah, Ini Kata RSHS Bandung

Sempat Ada Antrean Pemulasaraan Jenazah, Ini Kata RSHS Bandung

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 11:26 WIB
RSHS Bandung
Foto: RSHS Bandung (Muklis Dinillah/detikcom).
Bandung -

Melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia, berdampak pada peningkatan kunjungan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sehingga pasien yang tengah kritis dan mengalami gejala yang berat memiliki perburukan yang cepat dan dapat jatuh kepada kematian.

Meningkatnya mortalitas ini, berdampak juga pada peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Jenazah yang meninggal dini hari tidak bisa langsung tertangani.

Kisah itu dibagikan oleh pengguna Twitter @kangnugo85 pada 13 Juli 2021, yang mengatakan salah satu kerabatnya meninggal di RSHS pada dini hari dan belum juga diurus hingga waktu Maghrib atau sekitar pukul 18.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Almarhum) berpulang pukul 02.40 dini hari td. Kebagian antrian pemandian jenazah no 13. Sampe dgn magrib ini msh nunggu antrian pemulasaraan jenazahnya di RSHS," cuit pemilik akun tersebut.

Melalui keterangannya, Plt Direktur Utama RSHS dr Irayanti membenarkan adanya antrean pengurusan jenazah di RSHS pada tanggal 12-13 Juli 2021. Menurutnya, RSHS merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 tertinggi di Jawa Barat untuk pasien dengan kondisi berat dan kritis.

ADVERTISEMENT

"Hal ini yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah RSHS, apalagi jika meninggalnya dalam waktu yang berdekatan, ditambah protokol tatalaksana jenazah COVID-19 yang lebih panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang," kata Irayanti.

"Hal itu yang menyebabkan antrean pelayanan yang lebih panjang pada tanggal 12-13 Juli 2021, namun hal ini sudah dapat tertangani," ujar Irayanti melanjutkan.

Ia mengatakan penambahan jumlah jenazah di RSHS terus meningkat secara signifikan pada Juni dan Juli. Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian serupa, manajemen RSHS menyiapkan skenario khusus sehingga pelayanan di kamar jenazah tetap lancar.

"Kami juga sudah menambah jumlah SDM di bagian pemulasaraan jenazah untuk mengantisipasi kejadian ini kembali," tutur Iryanti.

Berdasarkan data dari Pikobar, saat ini terdapat 290 pasien dari 377 kapasitas tempat tidur yang tersedia.

(yum/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads