Round-Up

Haru, Dua Lansia Bandung Meninggal di Mobil Saat Mencari RS

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 09:38 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock).
Bandung -

Dua lansia warga Kota Bandung meninggal dalam mobil ketika mencari tempat perawatan di rumah sakit. Kejadian itu terjadi dalam waktu yang berbeda dalam rentang kurang dari sepekan.

Kejadian pertama menimpa Kokom Komariyah (57) warga Kelurahan Pakemitan, Kecamatan Cinambo pada Kamis, 8 Juli 2021. Saat itu Kokom yang mengalami sakit asam lambung yang kronis dibawa keluarga ke sejumlah rumah sakit dengan menumpang taksi online.

Sebelumnya, Kokom dirawat di rumah dengan obat-obatan farmasi dan herbal. Namun, setelah lebih 10 hari dirawat kondisinya mengalami perburukan sehingga harus mendapatkan penanganan medis.

Berbekal surat rujukan dari Puskesmas, Kokom bersama anak bungsu dan suaminya, Agus mendatangi sejumlah rumah sakit mulai RS Hermina Arcamanik, RS Al Islam namun hasilnya ditolak karena kapasitas rumah sakit yang penuh.

Terdengar kabar dari sanak saudara bahwa ada ruangan di RS Santosa Bandung di Kebonjati, namun nahas bagi Kokom, nyawa nenek penjual nasi kuning itu tak terselamatkan karena jalur menuju rumah sakit yang tersekat PPKM Darurat. Ia meninggal di pangkuan suaminya dan dimakamkan pada sore harinya di TPU Nagrog.

Terbaru, kejadian yang sama juga menimpa almarhum kakek RR (70), warga Kecamatan Sukajadi pada Selasa, 13 Juli 2021. Kondisi RR yang sudah kritis hingga mengeluarkan muntahan darah dari mulut perlu penanangan medis segera.

RR diketahui mengalami riwayat sakit lambung yang juga sudah kronis, berdasarkan penuturan keluarga, sehari sebelum meninggal kondisinya terlihat lebih bugar. Namun, pada dini hari terjadi perburukan yang tiba-tiba.

Akhirnya, RR dibawa oleh anak dan menantunya ke sejumlah rumah sakit di Bandung. Mereka terus berupaya mencari rumah sakit yang masih kosong . Tetapi, nyawanya keburu tak tertolong.

"Memang sehari sebelumnya kondisi bapak sudah mulai membaik, tetapi kemudian mengalami perburukan yang cepat. Bukan karena COVID-19, beberapa hari sebelumnya sudah dites dan hasilnya negatif," ucap DD, salah seorang anak RR ketika berbincang dengan detikcom.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara belum memberikan tanggapannya ketika detikcom mencoba mengonfirmasinya terkait kondisi rumah sakit di masa darurat ini, baik melalui pesan singkat atau telepon.

BOR Kota Bandung Capai 88,14 Persen

Ketersediaan tempat tidur (TT) di Rumah Sakit yang menangani COVID-19 di Kota Bandung telah mencapai 88,14%. Data itu dirilis oleh laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada perbaruan terakhir Selasa, 13 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.

Pantauan detikcom, dari 29 rumah sakit rujukan COVID-19 yang berada di Kota Bandung, tujuh di antaranya telah mencapai rasio keterisian TT (BOR) 100 persen. Tujuh RS itu yakni RS Umum Advent Bandung, RS Al Islam, RS Kebonjati, RS Khusus Bedah Halmahera Siaga, RSIA Melinda, RS Melinda 2 dan RS Eidelweiss.

Seperti diketahui, seorang kakek asal Sukajadi, Bandung berinisial RR meninggal dunia di dalam mobil ketika mencari ruangan perawatan di rumah sakit. Lansia berusia 70 tahun itu telah ditolak oleh tiga fasilitas layanan kesehatan karena BOR yang penuh.

Sementara itu sembilan rumah sakit lainnya memiliki BOR di atas 90 persen. Yakni RS Borromeus, RS Salamun, RS Santosa Hospital Bandung Central, RS Santo Yusup, RS Santosa Hospital Kopo, RS Bhayangkaran sartika Asih, RS Immanuel Bandung, RS Khusus Ginjal Ny R. A. Habibie, dan RS Hermina Pasteur.




(yum/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork