Sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat tengah kesulitan mencari pembeli. Padahal hari raya Idul Adha tinggal sepekan lagi, namun masih banyak hewan kurban yang belum terjual.
Seperti yang dialami Diding Wahyudin (45) penjual hewan kurban di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Diding harus bersusah payah untuk menjual hewan kurban miliknya.
"Susah sekarang (cari pembeli)," kata Diding kepada detikcom, Rabu (14/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku hanya mengandalkan pembeli yang memang sudah langganan tiap tahunnya. Itupun kata Diding, banyak pelanggan yang tidak berkurban di Idul Adha tahun ini.
"Iya paling ke pelanggan aja, itupun pelanggan juga berkurang jumlahnya yang beli," ucap Diding.
Menjelang hari raya Idul Adha ini, Diding menyiapkan sekitar 250 ekor sapi dan 300 ekor kambing serta domba. Dari jumlah itu, hewan kurban yang terjual belum sampai setengahnya.
"Seminggu jelang Lebaran ini yang sudah terjual untuk sapi baru 100 ekor, tapi kalau untuk kambing sudah 150 ekor kurang lebih," jelasnya.
Untuk mengatasi sulitnya mencari pembeli, Diding bekerjasama dengan rekan sesama pedagang hewan kurban lainnya untuk menjual hewan-hewan kurban tersebut di wilayah Jabodetabek.
Namun untuk mengirim hewan kurban ke wilayah Jabodetabek tidaklah mudah terlebih di masa PPKM darurat ini. Diding harus mempersiapkan karyawannya dengan terlebih dulu untuk mengikuti vaksinasi dan melakukan tes swab.
"Kita juga jual di Jabodetabek. Nah di masa PPKM darurat ini kita sudah siapkan sebelumnya, karyawan sudah divaksin semua jadi bisa nunjukin kartu vaksin, juga sudah di swab. Jadi pengiriman kesana tetap bisa, paling diputar-putar saja jalannya," lanjut Diding.
Diding sendiri menjual berbagai jenis sapi mulai dari sapi Simental, Limosin, Brahman, Pegon hingga sapi lokal. Untuk harganya, mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 50 juta tergantung jenis dan beratnya.
(mso/mso)