Jumlah penumpang kereta api lokal selama PPKM darurat di Bandung menurun. PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung sudah membatasi penumpang KA lokal yang hanya diperuntukan bagi pekerja esensial dan kritikal.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan sebelum PPKM darurat, penumpang yang menggunakan KA lokal sebanyak 25-30 ribu orang. Sedangkan saat pekan pertama PPKM darurat atau 3-11 Juli penumpang menurun menjadi 8-10 ribu orang.
"Saat pengetatan PPKM darurat 12 Juli, penumpang per harinya berada di angka 2.500 sampai 2.900 orang," ucap Kuswardoyo kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daop 2 Bandung sendiri sudah mengeluarkan kebijakan KA lokal hanya diperuntukkan bagi karyawan esensial maupun kritikal. Kebijakan tersebut berlaku sejak 12 Juli 2021 lalu.
Kuswardoyo menilai penurunan volume penumpang tersebut disebabkan masyarakat patuh mengikuti aturan pemerintah untuk tetap di rumah. Dia juga memastikan setiap stasiun yang ada di Bandung Raya akan dijaga ketat aparat gabungan.
"Harapan kami pandemi ini bisa segera berlalu seiring dengan kepatuhan kita menerapkan protokol kesehatan yang baik," kata dia.
Selain membatasi penumpang, selama PPKM darurat pun PT KAI Daop 2 Bandung memberlakukan syarat bagi penumpang KA lokal.
"Untuk penumpang KRD (KA lokal) tidak harus pake syarat vaksin dan tes antigen. Saat ini mereka hanya diminta menujukkan bukti sebagai pekerja sektor esnsial dan kritikal," katanya.
Adapun pada saat hari pertama persyaratan surat keterangan itu diberlakukan, jumlah penumpang yang menggunakan KA lokal itu turun drastis sebesar 69,5 persen.
"Pada Minggu 11 Juli jumlah penumpang sebanyak 8.308 orang, sedangkan pada 12 Juli jumlah penumpang turun sebanyak 2.528 orang," tuturnya.
Dia menambahkan dalam satu hari ada sebanyak 38 perjalanan KA lokal. Pembatasan juga dilakukan di setiap perjalanan dengan membawa penumpang sebanyak 75-80 penumpang.
"Jadi sekitar 10 hingga 12 orang per satu gerbongnya dari kapasitas 106 tempat duduk dalam satu gerbong, atau sekitar 10 persen saja," ucapnya.
(dir/mso)