Harga isi ulang oksigen di Pangandaran merangkak naik. Dari semula harga sekitar Rp 120 ribu terus naik hingga kini mencapai Rp 250 ribu. Hal itu dikeluhkan sejumlah Puskesmas di Pangandaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki mengaku menerima laporan itu dari sejumlah Kepala Puskesmas.
"Saya terima laporan dari Puskesmas yang sempat mengalami kesulitan mendapatkan oksigen," kata Yani, Senin (12/7/2021).
Yani menjelaskan sebelumnya Puskesmas banyak yang kesulitan untuk mendapatkan oksigen karena stok di distributor habis.
"Kemarin-kemarin stoknya habis, sekarang stoknya ada tapi harganya naik, sekarang sekitar Rp 250 ribu, itu untuk isi ulang satu tabung yang besar," kata Yani.
Dia juga membenarkan belakangan ini harga oksigen terus merangkak naik."Sebelumnya kan Rp 120 ribu, kemudian jadi Rp 200 ribu sekarang jadi Rp 250 ribu," papar Yani.
Yani mengatakan harga tersebut merupakan harga dari agen atau distributor swasta yang biasa menyuplai ke Puskesmas di Pangandaran. "Iya distributor swasta," kata Yani.
Selain itu Yani juga mengatakan stok oksigen di RSUD Pandega Pangandaran juga menipis. Diprediksi stok yang dimiliki hanya cukup untuk sepekan ke depan.
"Tapi kalau ada lonjakan, stok tidak akan cukup, satu minggu tak cukup," kata Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran Yani Ahmad Marzuki, Senin (12/7/2021).
Yani mengaku sedang mengajukan bantuan pasokan oksigen dari Pemprov Jawa Barat.
"Kemarin kita sudah dikirim 10 tabung dari provinsi. Mudah-mudahan malam ini kita dikirim lagi, kami sudah koordinasi dengan Pemprov," kata Yani.
Dihubungi terpisah salah seorang Kepala Puskesmas di Pangandaran membenarkan kenaikan harga oksigen tersebut. "Iya naik terus, sekarang Rp 250 ribu," katanya.
Dia meminta namanya tak ditulis karena khawatir mambuat gaduh dan tak lagi dikirim oksigen oleh distributor. "Sedang situasi seperti ini yang penting ada saja dulu barangnya. Soalnya kemarin juga sempat mencari-cari sampai ke Cilacap," pungkasnya.
(mud/mud)