Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibabat, Kota Cimahi, kembali dibuka setelah sempat ditutup sejak 29 Juni 2021 pukul 17.00 WIB. Kini IGD RSUD Cibabat sudah bisa menerima pasien namun diprioritaskan bagi yang non COVID-19.
Namun faktanya 80 persen pasien yang datang ke IGD RSUD Cibabat usai dibuka lagi setiap harinya masih merupakan pasien yang terpapar COVID-19. Namun pihak rumah sakit tetap menerima pasien COVID-19 untuk dilayani dengan syarat tertentu.
"Untuk IGD mulai dibuka beberapa hari lalu. Tapi kita hanya melayani non COVID-19 tanpa ketergantungan oksigen. Cuma kan yang datang justru yang COVID-19, akhirnya kita tetap terima tapi hanya pasien yang sifatnya urgent yang dilayani," ungkap Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibabat Sukwanto Gamalyono kepada wartawan, Sabtu (10/7/2021).
Sementara pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) atau dirujuk ke rumah sakit lain yang masih bisa melayani pasien positif.
"Kalau yang tidak bergejala kita arahkan isolasi mandıra dengan edukasinya atau kita rujuk ke rumah sakit lain yang sekiranya masih mampu menampung pasien COVID-19," kata Sukwanto.
Pihaknya menyebut alasan memprioritaskan pasien non COVID-19 untuk dilayani di IGD RSUD Cibabat lantaran pihaknya saat ini masih mengalami krisis pasokan oksigen medis.
"Kita sedih juga rumah sakit bisa menampung pasien lebih banyak, tapi karena keterbatasan oksigen ini jadi tidak melayani maksimal. Semua pasien COVID-19 ini kan kebutuhannya oksigen," terangnya.
Saat ini pihaknya merawat sebanyak 38 pasien COVID-19. Padahal stok oksigen yang dimiliki hanya cukup untuk 33 pasien. Alhasil lima pasien lainnya terpaksa terus berbagi satu sama lain demi bisa tetap mendapatkan oksigen.
"Kondisi oksigen kita sudah bukan hitungan hari, tapi jam. Setiap 5 jam, kita harus cari pasokan baru. Sebenarnya kita bisa menampungbanyak (pasien),tapi oksigen hanya cukup untuk 33 pasien," tegas Sukwanto.
Dirinya mengatakan bisa melakukan pelayanan maksimal bagi pasien COVID-19 yang hingga saat ini tak bisa ditangani dengan catatan stok pasokan oksigen sudah aman.
"Total kita bisa merawat 106 pasien, itu setelah kita menambah 32 bed. Tapi itu bisa maksimal kalau pasokan oksigen sudah kondusif," pungkasnya.
(ern/ern)