Kasus COVID-19 saat ini terus mengalami lonjakan luar biasa. Secara nasional jumlah penambahan kasus baru Corona pada Kamis (8/7/2021), mencapai 38.391.
Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Jabar Haris Yuliana mendorong pemerintah menyiapkan perencanaan secara matang agar penanganan pandemi Corona di Indonesia terutama di Jawa Barat bisa berjalan dengan baik dan efektif.
Pasalnya dia melihat saat ini pola penanganan COVID-19 yang dilakukan masih bersifat reaktif situasional. Menurutnya, untuk menghentikan pandemi perlu ada perencanaan jangka panjang yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira dalam konteks ini ada kebingungan dari pemerintah. Ketika ada ledakan ini, tahapannya penyelesaian masalahnya bagaimana, harus ada kesepakatan nasional terhadap tahapan penyelesaian," ucap Haris ketika dihubungi detikcom, Jumat (9/7/2021).
Salah satu kebijakan pemerintah yang dinilai Haris reaktif adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang saat ini tengah berjalan.
"PPKM sebenarnya bukan pada perencanaan pengendalian, tapi reaktif situasional. Dua tahun ini tindakan reaktif, maka yang terjadi benturan antara pertumbuhan ekonomi dan pengendalian kesehatan, ini kan titik temunya belum pernah ada," kata Haris.
"PPKM itu ya ekonomi yang dirugikan, yang bertengkar bukan level atas tapi rakyat kecil. Contoh tukang nasi goreng buka jam 5 sore, tutup jam 7 malam kan bagaimana. Masyarakat harus tahu tentang penanganan situasi ini mereka akan digiring ke wilayah mana, situasi ini sangat sensitif bagi masyarakat," tutur Haris.
Bila situasi seperti ini terus berlarut, ia khawatir warga akan bersifat apatis terhadap kebijakan pemerintah. Apalagi sejauh ini literasi warga kerap tercemar oleh berita-berita hoaks dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Semua orang menjadi takut terhadap info apapun juga, tantangan bagi pemerintah adalah membuat skenario bagaimana menyampaikannya ke masyarakat. Apalagi di tengah kondisi begini ada oknum aparat yang memanfaatkan (situasi mengambil keuntungan). Setepat apa, semengerti apa dan skenarionnya bagaimana, tata cara pengendalian kita jadi tidak fokus," tutur Haris.
Kendati demikian, Haris tetap optimistis pandemi ini akan segera berakhir. Asalkan pemerintah membuat perencanaan dan pengendalian yang matang. "Harus ada plan A dan plan B, situasi ini masa depannya (mungkin) masih panjang, artinya dengan situasi ini kumpulkan seluruh orang pinter (untuk mencari solusi terbaik dalam penanganan COVID-19)," ucapnya.
Lihat Video: Ada yang Ngeyel Saat PPKM Darurat, Wagub Jabar Sebut 'Kafir Jabariyah'