Pemprov Banten meminta PT Krakatau Steel memberi jatah lebih untuk oksigen gratis yang dibagi-bagikan ke beberapa daerah untuk penanggulangan pasien COVID-19. Permintaan ini karena perusahaan tersebut berdiri di Banten.
"Kita ada jatah kuota gratis (oksigen) dari PT Krakatau Steel 306 meter kubik per hari. Pak gubernur meminta kemarin menambah kuota gratis Provinsi Banten karena notabenenya KS ada di Banten," kata Kadinkes Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Serang, Kamis (8/7/2021).
Karena alasan itu, perusahaan BUMN itu tentu ia anggap perlu memprioritaskan oksigen untuk warga lokal. Karena sejauh ini, jatah oksigen gratis itu untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat sama jumlahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DKI, Jabar dapat kuotanya adalah sama 300, nah kita minta lebih dari itu," tegasnya.
Untuk ketersediaan, rumah sakit menurutnya belum kekurangan. Karena suplai dari penyedia masih lancar sejauh pantauan Dinkes pada Rabu (7/7) malam.
"Masing-masing rumah sakit punya kerjasama, suplai dilakukan masih lancar," paparnya.
Gubernur Wahidin sendiri dalam keterangan tertulis menyampaikan untuk produsen agar tidak memanfaatkan situasi darurat. Termasuk untuk produsen obat-obatan.
Pihak penegak hukum, katanya melakukan pemantauan khusus untuk dua komoditas itu selama darurat virus. Meskipun sejauh ini ia klaim bahwa pemenuhan oksigen di rumah sakit masih aman karena ada bantuan dari PT Krakatau Steel.
"Yang jadi masalah adalah kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri," jelas Wahidin.
Hitung-hitungan gubernur, idealnya ketersediaan oksigen medis adalah 300 ribu tabung se-Banten. Makanya, ada kemungkinan pihaknya melakukan intervensi pasar untuk memenuhi kebutuhan itu.
Simak video 'Pemerintah Perkirakan 20 Juli Kebutuhan Oksigen Mencapai 1.700 Ton/Hari':