PPKM Darurat kini telah memasuki hari ke lima. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyebut kepatuhan masyarakat perkotaan Ciamis melaksanakan aturan PPKM Darurat sekitar 80 persen. Namun masyarakat daerah terlihat masih abai.
"Kami beberapa hari patroli dalam PPKM darurat ini terlihat warga perkotaan ketaatan 70 sampai 80 persen. Tapi kalau di daerah terlihat masih abai. Untuk itu, Posko Desa lebih dimaksimalkan lagi," ujar Herdiat di Pendopo Ciamis, Rabu (7/7/2021).
Herdiat mengatakan saat ini Ciamis masih secara persuasif dalam menegakan aturan PPKM darurat. Namun dalam dua hari ke depan masih banyak yang abai protokol kesehatan, tindak pidana tipiring akan diberlakukan.
"Kita lebih mengedepankan persuasif dan edukasi. Tapi kalau masih saja banyak yang membandel, abai protokol kesehatan dalam sehari dua hari ini akan diberlakukan Tipiring," ungkapnya.
Herdiat menyebut kondisi rumah sakit di Ciamis saat ini sudah penuh. Bahkan RSUD Kawali yang dibuka untuk perawatan pasien COVID-19 kini sudah penuh dengan kapasitas 20 bed ruang perawatan. Termasuk ruang isolasi Asrama Haji Islamic Center Ciamis pun penuh.
"Jadi kita sudah arahkan sudah sarankan pasien yang bergejala ringan untuk melaksanakan isolasi mandiri. Atau dirawat di Puskesmas-puskesmas 3 sampai 4 bed setiap puskesmas. Ada 39 puskesmas," ungkapnya.
Tidak hanya ruangan perawatan yang penuh, Herdiat pun membenarkan kondisi ketersediaan oksigen saat ini terbatas. Pemkab Ciamis terus berkomunikasi Satgas Provinsi dan Pusat untuk ketersediaan oksigen.
"Kita terus berupaya untuk menyediakan oksigen. Kita tidak mau ada masalah pasien COVID-19 meninggal karena tidak ada oksigen. Alhamdulillah dari Satgas Jabar sudah ada bantuan walaupun memenuhi kebutuhan, paling tidak, bantuan tersebut bisa menyambung," jelasnya.
Herdiat pun menjelaskan kondisi tenaga kesehatan pun kelelahan dan sudah jenuh yang berjuang menangani COVID-19.
"Tentunya harus didukung, apresiasi kepada tenaga kesehatan yang sudah bekerja sungguh-sungguh. Saatnya berterima kasih kepada para nakes yang berjuang di garda terdepan," kayanya.
(mud/mud)