Keterisian pasien COVID-19 di RSUD Bayu Asih Purwakarta masih tinggi sekitar 97 persen. Kondisi ini membuat penggunaan oksigen medis bagi pasien yang alami sesak nafas sangat tinggi.
Hal itu berdampak pada ketersediaan oksigen di rumah sakit ini yang semakin menipis. Menurut Dirut RSUD Bayu Asih Purwakarta Agung Darwis, meski di bilang cukup aman namun khawatir tidak akan mencukupi kebutuhan pasien, pihaknya terus melakukan upaya agar pasokan tidak terganggu.
"Oksigen masih aman namun nyaris tidak cukup sebenernya karena memang sumber pasokan itu-itu saja, sementara seluruh rumah sakit pasti permintaannya bertambah," ujar dr Agung Darwis, Senin
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengkhawatirkan, meski terbilang aman namun karena permintaan di seluruh rumah sakit meningkat, otomatis akan mengganggu stok di produsen itu sendiri. Agung menghimbau agar masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 terutama tanpa gejala apapun untuk melakukan isolasi mandiri, hal ini di lakukan guna ketersediaan oksigen stabil dan tidak sampai habis total.
"Kita berharap bagi masyarakat yang positif Covid-19 dengan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," ucapnya.
Koordinator Oksigen Di RSUD Bayu Asih Purwakarta Agus Sopandi, ketersediaan oksigen saat ini hanya di angka 6,5 ton, jumlah itu hanya akan mencukupi dalam dua hari ke depan.
Keterbatasan oksigen dikarenakan pasokan dari pihak produsen yang dibatasi seiring dengan banyaknya permintaan dari seluruh rumah sakit. Sedangkan meningkatnya penggunaan oksigen setelah meledaknya pasien di RSUD ini.
"Sekarang agak riskan karena pengiriman biasanya 20 ton sekarang kadang-kadang 6,5 ton cuma cukup dua hari. Jadi di bagi-bagi agar semua rumah sakit kebagian walaupun hanya sedikit. Kita pesan sebelum oksigen habis," ujar Agus.
Dilihat detikcom, RSUD Bayu Asih menyiapkan tabung besar dengan kapasitas mencapai 20 ton, tabung itu akan mendistribusikan ke setiap ruangan yang sudah terintegrasi dengan tabung ini. Sementara pengisian tabung oksigen secara manual di siapkan untuk ruangan tambahan yang belum terintegrasi saluran oksigen.
"Sekarang antisipasinya pakai tabung lagi, tapi sama yang pengirim ngeluh juga karena nyari isi ulang oksigennya susah. Kita ada alat produksi oksigen tapi saat ini dalam perbaikan, kalo itu udah bener lagi insyaallah aman," bebernya.
(mud/mud)