.webp)
Kabupaten Garut dinyatakan berstatus zona merah penyebaran COVID-19 setelah mengalami lonjakan penambahan kasus. Aktivitas masyarakat mulai dibatasi oleh Pemda.
Mulai Kamis (1/7/2021), petugas gabungan mulai melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan. Tujuannya, untuk membatasi mobilitas warga.
Kanit Laka Sat Lantas Polres Garut Ipda Priyo Sumbodo mengatakan ada lima titik penyekatan di perbatasan Garut dengan kabupaten tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penyekatan ada di lima titik, Kadungora, Cilawu, Tarogong Kaler, Selaawi dan Pasirwangi," ucap Priyo kepada wartawan, Kamis.
Priyo mengatakan penyekatan di titik tersebut dilakukan untuk memeriksa kendaraan yang masuk ke wilayah Garut. Kelima titik tersebut merupakan perbatasan antara Garut dengan kabupaten tetangga seperti Bandung, Tasikmalaya dan Sumedang.
Baca juga: Wabup Garut Helmi Budiman Positif Corona |
Selain di titik perbatasan, penyekatan juga dilakukan di akses masuk menuju pusat pemerintahan, serta pintu masuk menuju tempat wisata seperti di kawasan Cipanas, Tarogong Kaler.
"Akan berlangsung sampai tanggal 7 Juli. Diperpanjang atau tidaknya menunggu perkembangan dan status zona Kabupaten Garut," katanya.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Garut terus melonjak. Lebih dari dua ratus kasus ditemukan oleh tim penelusur setiap harinya.
Hingga Kamis sore sekitar pukul 15.37 WIB ini, Pemda Garut mengkonfirmasi total ada 18.299 kasus COVID-19. Terdiri dari 5.456 kasus aktif, 12.067 kasus sembuh dan 776 kasus meninggal.
Pemda Garut melakukan sejumlah langkah penanggulangan. Bupati Rudy Gunawan mengatakan saat ini kafe, restauran dan pusat keramaian wajib tutup pukul 19.)) WIB.
Selain itu, Pemda juga memberlakukan kebijakan WFH 100 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang berada di bawah naungan mereka.
"ASN 100 persen WFH kecuali Satpol PP dan BPBD," ujar Rudy.
(mso/mso)
