Data terbaru Satgas COVID-19 Karawang, 319 orang terkonfirmasi positif kemarin. Mengantisipasi lonjakan yang meninggal, Dinas Kesehatan (Disnkes) menambah persediaan peti jenazah.
Kadinkes Karawang, Endang Suryadi menyebut persediaan peti mati untuk jenazah pasien covid-19 saat ini sudah habis, sementara lonjakan kasus meningkat signifikan, untuk mengantisipasi lonjakan yang meninggal, Dinkes melakukan penambahan peti mati.
"Untuk ketersediaan peti mati memang sudah habis karena yang meninggal cukup banyak juga. Tapi kami sudah mengajukan penambahan peti mati dan dalam waktu dekat sudah tersedia," kata Endang saat dihubungi melalui telepon selular, Kamis (24/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Endang, penambahan pasien covid-19 yang meninggal naik cukup signifikan. Sehingga kebutuhan peti mati juga harus ditambah dengan cepat.
"Kami sudah kordinasi dengan beberapa kecamatan agar segera memasok peti mati. Nantinya peti mati itu tidak terpusat di Dinkes, namun disebar di lima wilayah agar memberikan kemudahan bagi masyarakat,", katanya.
Endang mengatakan kembali, masalah distribusi peti mati untuk pasien covid-19 yang meninggal dunia memang sempat bermasalah. Beberapa kecamatan kesulitan mengambilnya.
"Nanti akan kita benahi sistemnya dimana pendistribusian peti mati akan dititipkan dari perwakilan beberapa kecamatan, tidak harus ke dinkes," ungkapnya.
Rencananya, dari 30 kecamatan di bagi lima wilayah penitipan peti mati. Nanti akan ditentukan kecamatan mana yang dititipi.
"Akan kita atur sedemikian rupa agar masyarakat tidak kesulitan lagi mendapatkan peti mati," pungkasnya.
Sementara itu, dari data terbaru, Rabu kemarin, pukul 12.00, ada sebanyak 23.074 kasus terkonfirmasi positif, naik 319 dari hari sebelumnya.Rinciannya, 990 masih perawatan, 1.184 isolasi mandiri, 20.189 sembuh, 711 meninggal.
Sebanyak 7 orang pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur terkonfirmasi positif COVID-19. Akibatnya kantor BKPPD dilockdown selama sepekan.
Kepala BKPPD Cianjur Budi Rahayu Toyib, mengatakan awalnya diketahui seorang pegawai menunjukan gejala yang mengarah pada COVID-19. Setelah ditest, terkonfirmasi pegawai tersebut positif Corona.
"Awalnya ada seorang pegawai yang kelihatan sakit dan saya minta test mandiri. Ternyata positif COVID-19," kata dia, Kamis (24/6/2021).
Setelah itu, lanjut Budi, seluruh pegawai yang berkontak erat diswab test antigen. Didapati jika ada enam pegawai lainnya yang juga terkonfirmasi positif.
"Total jadi ada tujuh pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari tujuh orang tersebut, ada juga Kabid dan juga Kasubag," ucapnya.
Menurutnya diduga beberapa pegawai kerap pulang-pergi ke luar kota. "Diduga terpaparnya dari yang terkonfirmasi positif akibat sering ke luar kota, tepatnya daerah yang pergi ke daerah zona merah," ucapnya.
Budi mengatakan tujuh pegawai tersebut sudah menjalani isolasi. Tiga diantaranya menjalani isolasi di vila Bumi Ciherang dan empat lainnya isolasi mandiri di rumah.
Ia menambahkan untuk mencegah penyebaran COVID-19, kantor BKPPD Cianjur dilockdown. "Dilockdown seminggu. Ada yang masih di kantor, tapi hanya beberapa pegawai, itupun tidak menerima tamu dari luar," pungkasnya.